BMKG: Tsunami yang Terjang Palu dan Donggala Sudah Surut
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengonfirmasi bahwa memang benar tsunami menerjang wilayah pesisir Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat sore, 28 September 2018.
Gelombang tsunami yang menyapu sejumlah permukiman di pesisir pantai itu memang dipicu gempabumi berkekuatan 7,4 skala richter (sebelumnya dinyatakan 7,7 skala richter) pada pukul 17.02 WIB. BMKG kemudian mengumumkan peringatan dini tsunami, namun beberapa menit kemudian ancaman tsunami dinyatakan berakhir.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, peringatan dini ancaman tsunami diakhiri setelah aparat BMKG mengumpulkan informasi dan data serta pengamatan langsung di lokasi.
"Air laut yang (sempat) naik ke darat, tetapi setelah pengamatan kami kemudian surut, dan akhirnya nol. Itulah dasar kami menyatakan bahwa peringatan dini tsunami diakhiri," kata Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat malam.
"Artinya," Dwikorita menambahkan, "memang benar ada tsunami tapi kejadian tsunami tersebut telah berakhir."
Berdasarkan pengamatan di lokasi, katanya, ketinggian air gelombang tsunami 6 sentimeter di pesisir Kota Palu, meski beberapa nelayan ada yang melaporkan gelombang setinggi 1,5 meter.
"Saat surut, beberapa kapal naik ke darat. Karena itu peringatan dini diakhiri pada pukul 17.36 WIB. Bukan dicabut tapi diakhiri. Tsunami selesai sehingga ancaman tsunami diakhiri. Kami mengakhiri (peringatan ancaman tsunami) setelah air surut," katanya. (ase)