Ratusan Penyuluh Agama Paling Terdampak Gempa di Lombok
- VIVA/Satria Zulfikar
VIVA – Ratusan penyuluh agama paling terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seluruh rumah mereka ambruk akibat gempa Lombok beberapa pekan lalu.
Gaji yang minim, kisaran Rp500 ribu, membuat mereka kesulitan memulihkan perekonomian pascagempa. Ditambah lagi beberapa di antara mereka menderita patah tulang hingga luka-luka akibat tertimpa bangunan saat gempa.
"Penyuluh agama kita yang jadi korban gempa lebih dari seratus orang. Rumahnya roboh dan ada yang patah tulang, luka-luka," ujar Ketua Kelompok Kerja Penyuluh NTB, Rahmi Kusbandiah, di Mataram pada Senin, 24 September 2018.
Penyuluh agama dari Kementerian Agama itu yang menjadi bagian dari korban gempa yang paling terdampak, sudah sewajarnya diberikan bantuan untuk kembali membangun perekonomian mereka.
"Mereka orang yang diberikan tugas dan wewenang memberikan informasi, edukasi, advokasi serta berikan layanan konsultasi berhubungan dengan hukum Islam. Mereka juga membutuhkan bantuan," ujarnya.
Bantuan datang dari Kelompok Kerja Penyuluh Nasional Kementerian Agama RI. Bantuan senilai Rp229 juta itu rencana akan dibagikan kepada penyuluh agama terdampak gempa.
Menurut Kepala Sub Direktorat Penyuluh Agama Islam Direktorat Penerangan Agama Islam, Dasma, bantuan itu datang dari penyuluh agama se-Indonesia yang tergerak hatinya membantu korban gempa.
Selain bantuan uang, bantuan berupa pakaian layak pakai juga disumbangkan bagi penyuluh agama yang menjadi korban gempa. Bantuan disalurkan melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB di Kota Mataram.