Uang Suap Bupati Purbalingga Diduga untuk Dana Kampanye Pilgub Jateng
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Bupati Pubalingga, Tasdi mengungkapkan bahwa uang suap yang dia terima digunakan untuk kepentingan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Pilgub Jawa Tengah. Diketahui, Pilgub Jawa Tengah, dimenangkan oleh Ganjar Pranowo, yang juga merupakan kader PDIP.
"Iya (untuk) kegiatan Pilgub Jawa Tengah," kata Tasdi usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jl. Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu 19 September 2018.
Dalam kesempatan sama, dia juga menyinggung nama elit PDIP lainnya yang juga menjabat Wakil Ketua DPR RI, Utut Adianto. Dia menyebut untuk kepentingan Pilgub Jateng, juga ada aliran dana dari Utut.
Utut yang merupakan Wasekjen PDIP bidang Internal DPP PDIP itu sendiri terpilih sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII, yang meliputi area Pubalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.
Utut ketika Pilgub Jateng 2018 digelar, selalu menyerukan supaya kader partainya memenangkan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen.
"Pak Utut itu bantu ke saya untuk kegiatan partai selaku kader partai, sesama kader partai. Jadi, ya dari Pak Utut itu ke partai bukan ke saya," kata mantan Ketua DPC PDI-P Purbalingga tersebut.
Kemarin, Selasa 18 September 2018, dalam kasus Tasdi, Utut juga diperiksa KPK. Kepada awak media, Utut akui ditelisik sekitar 11 pertanyaan mengenai kasus dugaan suap proyek Purbalingga Islamic Center.
Dalam kasus ini KPK menduga Tasdi menerima uang suap Rp100 juta dari proyek pembangunan Purbalingga Islamic Center melalui Hadi Iswanto.
Uang suap Rp100 juta tersebut diduga bukanlah suap keseluruhan. Sebab, commitment fee yang dijanjikan Hamdani Kosen, Librata Nababan, Adirawinata Nababan sebesar 2,5 persen dari nilai proyek.
Proyek PIC merupakan yang dikerjakan selama tiga tahun, yakni 2017-2019, dengan total nilai Rp77 miliar.
Pada 2017, Purbalingga Islamic Center menghabiskan dana sekitar Rp12 miliar, lalu di tahun ini proyek tersebut memakan anggaran sebesar Rp22 miliar, sedangkan di 2019 telah dianggarkan sebesar Rp43 miliar.
Hingga berita ini diturunkan, VIVA belum mendapat konfirmasi dari Ganjar Pranowo.