Novanto Mulai Berdalih Kesulitan Bayar Uang Pengganti Korupsi
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto berdalih kesulitan untuk membayar uang pengganti US$7,3 juta terkait korupsi e-KTP. Dia beralasan bukan tidak mau bayar, tapi saat ini aset-aset miliknya masih dalam penguasaan orang lain.
"Sekarang saya kan sudah rakyat biasa, kalau Ketua DPR itu mudah dapat bicara, sekarang kan teman-teman kita, uang-uang yang saya tagih, ada juga beberapa juga aset yang saya tagih mengalami kesulitan-kesulitan," ujarnya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa, 18 September 2018.
Novanto mengeluhkan, sejak dirinya terjerat kasus e-KTP dan diproses KPK, dirinya banyak ditinggal kolega dan kerabat dekatnya. Bahkan yang berhutang pun hingga saat ini belum juga melunasinya.
"Ya ada yang utang pada lari, pada meninggalkan. Saya juga agak kaget juga itu ya," kata Novanto.
Sementara di tempat terpisah, KPK menuturkan bahwa pada hari ini unit Labuksi KPK kembali bertemu istri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor. Dalam kesempatan itu, Deisti menyampaikan bersedia membayar seluruh uang pengganti secara bertahap.
"Setelah sebelumnya KPK melakukan pemindah bukuan uang di rekening Bank Mandiri milik SN, hari ini pihak Setya Novanto menyerahkan kembali surat kuasa bank yang bersangkutan. Berikutnya tentu akan kami lakukan pengecekan dan pemindah bukuan ke rekening KPK," ujar Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa,18
Selain itu, kata Febri, pihaknya juga diberikan kuasa untuk menerima uang ganti rugi atas tanah yang berlokasi di Jati Waringin, terkait pembebasan lahan untuk pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung yang melewati tanah Setya Novanto.
Sedangkan untuk tanah dan bangunan di daerah Cipete, Jakarta Selatan, terang Febri, akan dijual oleh keluarga Setya Novanto, dan hasil penjualan akan disetorkan ke rekening KPK sebagai bagian dari cicilan pembayaran uang pengganti.
"Total estimasi nilai tanah di Jatiwaringin dan Cipete sekitar Rp13 Miliar," kata Febri.
Diketahui, sejauh ini Novanto baru membayar sekitar Rp6 miliar. (mus)