Kebakaran Gunung Sindoro Meluas, Capai 305 Hektare

Kebakaran hutan di Gunung Sindoro, Wonosobo, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

VIVA – Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, mengaku cukup kesulitan untuk memadamkan kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Sindoro. Hingga lima hari terakhir total lahan terdampak kobaran api mencapai 305,1 hektare.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPBD Temanggung, Gito Walngadi, kebakaran di hutan Gunung Sindoro dari hari ke hari memang terus meluas. Pada Selasa kemarin, lokasi yang terbakar bertambah sekitar 60 hektare.

"Totalnya sekitar 305,1 hektare dan untuk wilayah Gunung Sindoro yang di Temanggung, " kata Gito, Rabu 12 September 2018.

Ia mengaku cukup kesulitan memadamkan api di kawasan gunung. Hal itu, lantaran minimnya peralatan pemadaman ditambah lokasi yang terjal untuk dilalui regu penolong. Meski demikian, pihaknya tetap memaksimalkan kerja regu yang bertugas di lapangan.

Tak hanya di Gunung Sindoro, pihaknya juga harus membagi petugasnya untuk pula memadamkan api di Gunung Sumbing. Petugas yang berada di gunung Sindoro mencapai 150 orang. Total lahan terbakar di Gunung Sindoro dan Sumbing kini mencapai 542 hektare.

Sulitnya memadamkan api di atas gunung, Gito mengusulkan, agar pemerintah daerah bisa membuat hujan buatan. Namun, hal itu harus dibicarakan lebih lanjut dengan pemerintah terkait seiring mahalnya operasional. "Maka, kita mengoptimalkan petugas di lapangan terlebih dahulu," terangnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana mengaku telah memberikan intruksi, agar proses pemadaman api di gunung bisa lewat alternatif kearifan lokal, yakni pawang hujan. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan karena pernah dikerjakan saat pemadaman api di wilayah Riau beberapa waktu lalu.

"(pawang hujan) Pernah dilakukan di Pekanbaru, Riau, beberapa waktu lalu. Cara tersebut, terbilang cukup berhasil. Waktu itu, kita kirim pawang hujan ke sana atas permintaan BNPB. Ternyata, itu cukup berhasil karena sebagian besar api bisa padam,” kata Sarwa.