Mahfud MD: #2019GantiPresiden Bukan Makar
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku pernah diminta viralkan gerakan #2019GantiPresiden yang masif disuarakan oleh Neno Warisman dan Ahmad Dhani.
Di sela-sela dialog di Kampus UII Yogyakarta, Mahfud mengaku pernah diajak oleh kelompok itu untuk memviralkan gerakan tersebut dengan membuat video pendek direkam dan disebarluaskan kepada masyarakat Indonesia, namun permintaan tersebut ditolak.
“Sekitar 28 Maret 2018 lalu saya dihubungi kelompok yang membuat untuk dukungan atau memberi penjelasan yang sifatnya testimoni. Saya bilang saya tidak mau, saya tidak setuju. Saat itu saya mau kalau tagarnya 2019 pemilihan presiden,” ungkap Mahfud di Yogyakarta, Rabu 5 September 2018.
Meski tak bersedia ikut serta dalam gerakan tagar tersebut, Mahfud menilai, tidak ada yang keliru dari tagar 2019 ganti presiden. Menurut dia, tagar tersebut hanya aspirasi yang tidak memunculkan unsur makar seperti yang sempat mencuat beberapa waktu terakhir.
“Kalau tagarnya itu tidak ada unsur makar, tidak menyandera presiden, tidak berencana melumpuhkan pemerintahan dan tidak mengganti ideologi Pancasila. Kalau ada pelanggaran itu, yang ditangkap ya orang yang memboncengi tagar tersebut dengan fitnah atau persekusi, merekalah yang ditangkap,” kata Mahfud.
Sebelumnya, sempat ramai diberitakan tokoh-tokoh gerakan tagar 2019 ganti presiden mendapat penolakan di berbagai daerah tanah air. Neno Warisman dan Ahmad Dhani mendapat penolakan ketika berada di Pekanbaru dan Surabaya Jawa Timur.
Di Yogyakarta, sempat pula beredar kabar akan ada deklarasi tagar tersebut dengan topo bisu dari Tugu ke 0 kilometer Yogyakarta Minggu 2 September 2018. Namun, aksi tidak terjadi karena ternyata kabar beredar melalui broadcast pesan online tidak bisa diklarifikasi kebenarannya, alias hoax. (mus)