Polisi Tewas di Tangan 2 Seniornya, Faturahman Patah Tulang
- tvOne
VIVA – Bripda Muhammad Faturahman tewas di tangan dua orang seniornya pada Senin dini hari, 3 Agustus 2018 sekitar pukul 00.35 WITA. Muhammad Faturahman meregang nyawa setelah dipukuli hingga mengalami memar berat dan patah tulang.
Hal itu terungkap dari hasil visum yang dilakukan tak lama setelah kejadian. Polisi itu tewas dianiaya oleh dua polisi seniornya yang berinisial Z dan N. Saat ini keduanya sudah ditahan di tahanan Polda Sultra di Kendari dan menjalani pemeriksaan.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, bahwa dari proses pemeriksaan memang akan cenderung bahwa keduanya adalah pelaku mengingat ada 13 orang saksi yang ikut dalam apel berujung penganiayaan yang merupakan rekan korban.
"Jadi pelaku dua orang Bripda Z dan N, angkatan 40 dan 41 dan korban angkatan 42. Betul (satu satuan dinas) di satu direktorat. Jadi TKP berada di barak daripada Almarhum," kata Harry sebagaimana diwawancarai tvOne, Selasa pagi, 4 September 2018.
Dia mengatakan, budaya kekerasan bukan budaya Polri. Menurut Harry, dalam kasus ini diduga memang ada motif kecemburuan pelaku kepada korban.
"Pelaku sudah diamankan di Polda Sultra dan sudah pemeriksaan. Hasil pemeriksaan akan mengarah ke sana. Dari hasil visum jelas ada memar akibat benda tumpul," lanjut dia.
Sementara keluarga korban meminta keadilan atas kasus ini.
"Kalau bisa ini jangan lagi terjadi, kan polisi jangan ada kekerasan," kata Yusran Maknur yang merupakan kerabat korban.