Suriname Ingin Duplikasi Sistem Kelola Lalu Lintas Kota Semarang

Duta besar Suriname untuk Indonesia Ricardo Wilfred Panka.
Sumber :

VIVA – Duta besar Suriname untuk Indonesia Ricardo Wilfred Panka berkunjung ke Kota Semarang untuk melakukan kunjungan diplomatik ke Pemerintah Kota Semarang. Kedatangannya kali ini dikatakan sebagai kunjungan diplomatik keduanya di Kota Semarang, setelah sebelumnya untuk menghadiri penyelenggaraan Semarang International Night Carnival pada bulan Mei 2018. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pun hadir secara langsung untuk menerima Ricardo di kantornya, Jalan Pemuda 148, Kota Semarang.

Dalam pertemuan yang dilakukan antara Kedutaan Besar Suriname dan Pemerintah Kota Semarang itu, Ricardo mengatakan jika tertarik untuk mengadopsi beberapa aplikasi dalam sistem Semarang Smart City. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah terkait aplikasi ponsel pintar Area Traffic Control System (ATCS) Kota Semarang. Melalui aplikasi yang dapat diunduh pada Google Play Store tersebut, Ricardo optimis jika angka kecelakaan lalu lintas di Suriname dapat diatasi. Pasalnya dengan mudahnya semua orang untuk mengakses situasi kondisi lalu lintas di sekitar maka dapat meningkatkan kepedulian masyarakat berlalu lintas.

"Suriname memiliki masalah lalu lintas yang besar. Dalam satu bulan rata-rata ada 4 kecelakaan lalu lintas terjadi di Suriname yang mengakibatkan luka parah bahkan meninggal dunia", jelas Duta Besar Suriname tersebut. "Jadi saya merasa kami harus mulai berusaha untuk mengurangi angka kecelakaan itu. Dan dengan aplikasi ATCS di ponsel pintar seperti yang dimiliki Kota Semarang ini, setiap orang bisa menjadi lebih peduli dengan kondisi lalu lintas di sekitarnya, untuk mengontrol kecepatan mengemudinya", tegasnya.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menuturkan akan membantu Suriname untuk mengatasi permasalahan lalu lintas yang dihadapi. Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi itu bahkan menjanjikan akan mengirim beberapa personil dari Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan riset kondisi faktual di Suriname. Dengan tindak lanjut tersebut nantinya Pemerintah Kota Semarang akan membantu Suriname untuk membuat aplikasi ATCS yang sesuai kebutuhan.

"Sampai ini aplikasi ATCS Kota Semarang telah terhubung dengan 47 persimpangan yang kondisi lalu lintasnya dapat dipantau oleh masyarakat melalui ponsel pintarnya masing-masing", pungkas Hendi. "Untuk masyarakat di Kota Semarang, aplikasi ATCS ini dimanfaatkan masyarakat untuk menghindari simpul-simpul kemacetan, namun pak Dubes melihat ada manfaat aplikasi ini dari sisi lain, maka akan kita sesuaikan bila memang dibutuhkan", tegas pria yang berhasil menghantarkan Kota Semarang meraih penghargaan Indonesian Road Safety Award 2017 ini.