Warga Sumbar Sumbang 460 Kg Rendang untuk Lombok

Warga Sumatera Barat sumbang rendang untuk warga Lombok
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Warga Sumatera Barat, ikut berdukacita atas gempa yang terjadi di Lombok. Ungkapan dukacita mereka salurkan dalam bentuk bantuan uang dan rendang, makanan khas Sumatera Barat. 

Sebanyak 460 kilogram rendang siap saji yang merupakan bantuan dari masyarakat Sumbar untuk korban gempabumi Lombok, saat ini sudah diserahkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Selain rendang, uang tunai sebesar Rp350 juta juga sudah diserahkan secara langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit ke Posko Media Center Tanggap Darurat Bencana Lombok di Aula Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB pada Rabu malam, 8 Agustus 2018.

“Penyerahan bantuan berupa uang sebesar Rp350 juta dan  rendang 460 kilogram ini, merupakan bentuk kepedulian sebagai sesama sebangsa dan setanah air Indonesia terhadap musibah bencana gempa bumi yang sedang dialami masyarakat Lombok saat ini,” kata Nasrul Abit, Kamis 9 Agustus 2018.

Bantuan berupa rendang dan uang tunai tersebut, diakui Nasrul, bukanlah merupakan bantuan yang besar, yang mampu memenuhi semua kebutuhan penanggulanan bencana pascagempa yang mengguncang Lombok. Namun, sedikit banyak juga dapat meringankan beban penderitaan masyarakat korban gempa bumi itu.

“Tentunya, bantuan yang tidak begitu besar ini belum lagi memenuhi kebutuhan penanggulangan penanganan bencana, namun minimal dapat membantu meringankan dan semoga bisa bermanfaat,” katanya.

Selain bantuan logistik, Nasrul mengklaim, Pemprov Sumbar bakal segera mengirimkan tim rescue, penanganan bencana dari BPBD dan tenaga medis. Tim tersebut, bakal segera berangkat dan berkoordinasi dengan media canter tanggap bencana gempa Lombok.

“Tim juga akan segera berangkat. Selain itu, kita juga imbau masyarakat Sumatera Barat yang berkeinginan memberikan bantuan rendang, pakaian sekolah, selimut,  dapat menyerahkannya kepada Kantor BPBD Provinsi,”ujarnya.

Terpisah, Ketua Gebu Minang NTB, Jamuris Dt. Bandaro Jambak, menyebutkan data sementara masyarakat Lombok asal minang yang terkena dampak gempa untuk rumah rusak parah sebanyak tiga unit,  rusak sedang dan ringan Sembilan unit.  

Namun, kata Jamuris, data ini belum final dan masih akan terus dihimpun sesuai perkembangan, karena masih ada daerah yang belum terjangkau dikunjungi. Sebab, masih tingginya mobilitas tim evakuasi bencana dibeberapa lokasi.  

“Untuk Korban meninggal tidak ada, luka-luka ada tujuh orang di Lombok Utara. Saat ini, jumlah masyarakat asal minang di Lombok sekitar 6.000 KK, profesi yang dominan adalah pedagang wiraswasta (pedagang rumah makan,  kelontong), hanya sekitar lima persen berprofesi sebagai ASN, TNI, dan Polri,” ujarnya.