BMKG: Gempa Malang Tak Terkait Lombok
- ANTARA Foto/Nyoman Budhiana
VIVA – Gempa bumi yang mengguncang bagian selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, 8 Agustus 2018, pukul 13.09.25 WIB, merupakan gempa subduksi yang tidak ada kaitannya dengan gempa Lombok. Sebab, gempa Lombok dipicu aktivitas sesar dan jaraknya cukup jauh dari zona subduksi selatan Malang.
Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Daryono, dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Agustus 2018. “Kepada masyarakat diimbau tetap tenang,” ujarnya.
Hari Rabu, 8 Agustus 2018, pukul 13.09.25 WIB, wilayah Samudera Hindia selatan Jawa Timur diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa ini berkekuatan 5,2 skala richter. Selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,1 SR.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,92 LS dan 112,41 BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 70 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak gempa bumi berkedalaman menengah itu diakibatkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempa dilaporkan telah dirasakan oleh masyarakat di daerah Malang, Karangkates, Blitar, Tretes, Tulungagung, Lumajang, Yogyakarta, serta Kuta, Bali.
Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 13.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).