Kelompok Bersenjata Papua Kembalikan Senjata Milik TNI
- VIVA/ Banjir Ambarita.
VIVA - Kelompok bersenjata sempat menyerang tim Papua terang saat melakukan survei di Distrik Wegemuka, Kabupaten Paniai Papua, Senin kemarin. Bahkan, kelompok itu juga merampas empat pucuk senjata milik anggota TNI yang melakukan pengawalan terhadap tim survei Papua terang.
Setelah dilakukan negosiasi, kelompok bersenjata kemudian menyerahkan senjata api rampasan tersebut pada Selasa, 7 Agustus 2018.
"Laporan sebelumnya senjata yang dirampas KKSB (kelompok kriminal separatisme bersenjata) tiga pucuk senapan laras panjang, namun setelah di-crosscheck data di lapangan ternyata selain tiga pucuk senapan panjang ikut juga dirampas satu pucuk laras pendek dan sejumlah amunisi serta perlengkapan TNI lainnya. Dan hari ini sudah dikembalikan semua," ujar Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih, M Aidi.
Menurutnya, penyerahan empat pucuk senjata api itu dilaksanakan di Guest Hous Enarotali ibukota Paniai. "Senjata tersebut diserahkan kepada Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak Dandim 1705/PN dan Bapak Mussa Isir Pejabat Bupati Paniai," ujar Aidi.
Sebelumnya, Deki Gobay melalui telepon selulernya melaporkan kepada Danramil bahwa mereka akan datang ke Paniai untuk menyerahkan senjata milik TNI yang dirampas oleh kelompok bersenjata.
Kepala Distrik Deki Gobay dan Robbi Degei serta para kepala kampung dari kedua distrik tersebut tiba di Guest House Enarotoli Paniai, Provinsi Papua dan langsung disambut oleh dandim dan bupati. Selanjutnya, mereka menyerahkan empat pucuk senjata beserta amunisi dan perlengkapan lainnya di antaranya satu buah helm anti peluru kepada Dandim Letkol Jimmy Sitinjak disaksikan oleh Pejabat Bupati, Musa Isir.
Dalam kesempatan tersebut, Deki Gobay menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi. Muhammad Aidi berharap dan mengimbau kepada seluruh kelompok yang masih di hutan agar segera kembali ke pangkuan NKRI.
"Mari kita bahu-membahu membangun Papua ini demi kesejahteraan bersama. Kasihan generasi-generasi penerus kita kalau mereka tumbuh dan berkembang di dalam suasana konflik. Mari kita akhiri konflik. Ingat mengangkat senjata secara illegal adalah perbuatan melanggar hukum dan tidak dibenarkan oleh hukum manapun di dunia," katanya.