Pembelian Sukhoi SU-35 Belum Jelas
- ANTARA FOTO/Siswowidodo
VIVA – Rencana pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia hingga kini masih terus berproses. Menkopolhukam Wiranto bahkan harus membuat tim kecil.
Dalam keterangan persnya, Wiranto mengaku belum bisa membeberkan secara detail persoalan ini.
"Saya tadi bentuk tim kecil untuk secara detail, secara teknis bisa melakukan kajian-kajian sehingga menghasilkan suatu perencanaan yang sistematis terutama kita kaitkan dengan keadaan negeri ini," kata Wiranto, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat, 3 Agustus 2018.
Tim ini, nantinya akan merumuskan mengenai anggarannya, tipe yang didapatkan dan kelengkapannya. Termasuk juga kemungkinan alih teknologi SU-35. Menurutnya, hal ini perlu dibahas karena pembelain alutsista masih harus mempertimbangkan banyak hal. Termasuk kondisi dalam negeri.
"Banyak sekali hal-hal sampingan yang perlu kita tinjau lebih detail, juga bagaimana kita mendapatkan keuntungan dari proses-proses pembelian," katanya.
Terkait dengan adanya sanksi dari Amerika Serikat, di mana negara-negara yang membeli alat perang di Rusia akan disanksi, menurut Wiranto itu masih general. Apalagi belakangan ini, ada kemungkinan negara-negara tertentu dilepaskan dari sanksi. Tiga negara itu adalah Indonesia, India dan Vietnam.
Maka menurutnya, semua proses itu harus ditunggu. Ia masih belum mau mempublikasikan sesuatu yang belum disepakati, dan masih berproses.
"Makanya saya hati-hati, bukan takut, untuk menjelaskan hal-hal yang belum pasti kepada publik sehingga tidak membuat kegelisahan," katanya.