Pemkot Semarang Inisiasi Lomba Kampung Ekonomi Kreatif
VIVA – Dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini tak kurang dari 112 Kampung Tematik telah terinisiasi di Kota Semarang. Mulai dari Kampung Batik, Kampung Jamu, hingga Kampung Kulit Lumpia berdiri sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kampung-kampung Kota Semarang. Bagai peribahasa sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, hadirnya Kampung Tematik di Kota Semarang juga menjadi penambah daya tarik wisata ibu kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sebagai inisiator Kampung Tematik mengatakan jika konsep pembangunan kampung tersebut merupakan respon dari pergeseran aktivitas ekonomi Kota Semarang yang lebih berkonsentrasi pada sektor pariwisata. "Kampung Tematik ini semangatnya adalah pengembangan pariwisata yang dikemas dalam project penanganan wilayah kumuh", jelas Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut.
Tak berhenti sampai disitu, kali ini Hendi juga menginisiasi lomba kampung kreatif dengan melibatkan seluru kampung di Kota Semarang, termasuk Kampung Tematik yang telah ada. Project ini pun melibatkan pihak akademisi dengan menggandeng Universitas Negeri Semarang dan pihak swasta dengan mengajak Pertamina. Melalui program ini masyarakat pada 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan di Kota Semarang diharapkan Hendi dapat termotivasi untuk memperebutkan predikat sebagai kampung terbaik.
Di sisi lain, Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut juga menegaskan akan menilai kinerja Camat dan Lurah melalui project ini. “Nanti hasil penilaian lomba ini akan menjadi bobot yang cukup besar untuk menilai kinerja Camat dan Lurah pada tahun ini", tegas Hendi. "Saya harap camat dan lurah dapat berperan aktif untuk memotivasi masyarakat dan pihak swasta untuk berkontribusi mengembangkan kampung masing-masing”, lanjutnya. Hal itu sendiri disampaikan saat membuka program Lomba Ekonomi Kreatif Kampung Tematik Kota Semarang Tahun 2018, Selasa (31/7) di Balaikota Semarang.
Adapun indikator penilaian yang ditetapkan oleh Wali Kota Hendi adalah fokus pada adanya keterlibatan masyarakat , pengembangan UMKM warga, serta kesinambungan dengan program pemerintah yang sudah berjalan di wilayah masing-masing.