BMKG: Tercatat 130 Gempa Susulan di Lombok
- ANTARA/Ahmad Subaidi
VIVA – BMKG mencatat hingga sore hari ini jumlah gempa susulan yang terjadi di wilayah Lombok dan sekitarnya mencapai lebih dari 130 kali. Namun gempa susulan tersebut bersifat kecil dan hanya tercatat oleh alat pendeteksi gempa.
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa susulan tersebut terjadi karena gerakan akibat Patahan Naik Flores, di jalur utara Lombok, Bali, Sumbawa dan Flores.
"Gempa susulan ini sebenarnya bagus untuk stabilisasi batuan, karena patahan perlu upaya untuk pengembalian ke posisi semula. Tapi ada konsekuensi jadi terasa guncangan," kata Daryono saat dihubungi VIVA, Minggu, 29 Juli 2018.
Daryono mengatakan getaran akibat gempa susulan itu pada dasarnya mulai mengecil, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Apalagi, gempa susulan tersebut kekuatannya tidak melebihi dari gempa utama sebesar 6.4 SR yang terjadi sekitar pukul 05.47 WIB pagi tadi.
"Dari ratusan gempa susulan itu kan yang terasa hanya lima kali, paling besar gempa susulan kekuatannya 5.7 SR," ujarnya.
Mengenai kepastian kapan gempa susulan tersebut akan berakhir, Daryono menegaskan bahwa pihaknya masih perlu mengumpulkan data untuk dilakukan analisis.
"Kita perlu data awal untuk melakukan prediksi. Mungkin besok kita informasikan (gempa) susulan berakhir kapan," ujar Daryono.