Gempa 5,5 SR Sumbar Akibat Sesar Sumani Bergeser
- BMKG
VIVA – Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, gempabumi dengan magnitude 5,5 Skala Richter yang terjadi pada 14.58 WIB, diakibatkan adanya aktivitas Zona Sesar Sumatera di Segmen Sumani.
Menurut Rahmat, hasil analisis BMKG menunjukkan, informasi awal gempabumi ini memiliki magnitude 5,5 SR yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,4 SR.
Episenter gempabumi ini terletak pada koordinat 1,07 LS dan 100,55 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer arah barat daya Kota Solok, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 14 kilometer.
"Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) pada Segmen Sumani. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar geser mendatar (Strike Slip)," kata Rahmat Triyono, Sabtu, 21 Juli 2018.
Dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) kata Rahmat, menunjukkan guncangan dirasakan antara lain di daerah Kota Padang dan Painan I-II SIG (II-V MMI).
Sesuai dengan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Gunungtalang II SIG BMKG (V MMI), Kota Padang II SIG BMKG (III-IV MMI), Bukittinggi II SIG BMKG (III MMI), Padang Panjang dan Padang Pariaman I-II SIG BMKG (II-III MMI), dan Sawahlunto I SIG BMKG (II MMI).
Hingga pukul 15.14 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Akibat guncangan gempa ini, sejumlah rumah dilaporkan mengalami kerusakan dan seorang warga meninggal dunia karena tertimpa rumah.