Kapok Tragedi Sinar Bangun, Kemenhub ‎Ram Check 170 Kapal di Toba

Petugas Dalam Pencarian KM Sinar Bangun di Danau Toba
Sumber :
  • REUTERS/Beawirtha

VIVA – Insiden tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Sumatera Utara, membuat Kementerian Perhubungan atau Kemenhub melakukan pengecekan kelayakan seluruh kapal penyeberangan. Dari seluruh KM di Danau Toba, baru sebagian yang dilakukan ram check.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi melaporkan dari pendataan pihaknya ada 215 kapal yang ada di Danau Toba. Seluruh kapal dimiliki pengusaha perorangan atau masyarakat lokal. Namun, baru 170 kapal sudah dilakukan ram check.

"Ram check itu sambil juga mengedukasi masyarakat. Di kapal itu, di tempat duduknya sudah ada life jacket. Penerimaan masyarakat cukup bagus," kata Budi kepada wartawan, saat meninjau pembangunan kapal feri di Desa Parparean II, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Sumatara Utara, Jumat, 13 Juli 2018.

Selain itu, Budi mengatakan pihaknya akan melakukan rapat bersama seluruh bupati di kawasan Danau terbesar di Asia Tenggara itu. Untuk melakukan penataan pelabuhan, yang resmi atau tidak. Menurutnya, yang tidak resmi akan segara ditutup.

"Yang akan kita resmikan harus memenuhi standar semuanya. Yang pertama untuk meningkatkan kualitas keselamatan. Karena memang keselamatan itu tidak bisa tidak," sebut Budi.

Perbaikan fasilitas terus dilakukan Kemenhub dengan melakukan pembenahan seluruhan sarana dan prasarana, termasuk membangun 5 Pelabuhan, yakni Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Simanindo, Pelabuhan Tigaras dan Pelabuhan Muara. Menurutnya, seluruh pelabuhan ini dipastinya akan dilengkapi juga fasilitas dilengkapi dengan keselamatan pelayaran.

Baca: Pencarian Akan Dihentikan, Monumen Korban Sinar Bangun Didirikan

Seperti diketahui, KM Sinar Bangun karam di Perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Akibat kecelakaan Kapal ini, ratusan penumpang meninggal dunia. ?Selama proses pencarian dan evakuasi korban KM Sinar Bangun yang tenggelam dilakukan dua pekan lebih.

Adapun Tim SAR Gabungan baru berhasil mengevakuasi 24 orang. Diketahui, 21 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan 3 orang meninggal dunia. Sementara, 164 orang masih menyatakan hilang hingga saat ini.