Pipa Gas CNOOC Bocor di Laut Banten, Begini Semburannya
- Dukuemntasi Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub.
VIVA – Kapal Patroli KPLP KNP Trisula milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan tengah mengamankan alur pelayaran pada lokasi terjadinya kebocoran pipa gas bawah laut di Banten.
Kebocoran terjadi pada posisi 05-55-52.S / 106-07-075.E di sekitar ujung Pulau Panjang Bojonegara, Banten pada Senin pagi tadi.
Tak lama setelah kejadian, Vessel Traffic Services (VTS) Merak langsung melakukan broadcast securite messages untuk dipancarkan kepada kapal-kapal yang melintas atau berlabuh di sekitar area tersebut. Peringatan disebar agar berhati-hati dan menjaga jarak aman dengan radius 2-3 km dari area pipa gas bocor.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Bojonegara Kant Dicky membenarkan adanya kebocoran pipa gas yang menyembur hingga ke permukaan laut. Menurutnya, lokasi semburan berada persis di pintu masuk pelabuhan Bojonegara, sehingga pengamanan khusus harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran.
"UPP Bojonegara beserta instansi terkait fokus melakukan koordinasi dan pengamanan di sekitar perairan dengan melibatkan KNP Trisula dan kapal lainnya untuk melakukan blokade," ujar Kant dikutip dari keterangan resminya, Senin 9 Juli 2018.
Kant menjelaskan, upaya pengamanan tersebut dilakukan agar tidak ada kapal yang menyasar ke lokasi kebocoran yang dapat menimbulkan kebakaran hebat di sekitar perairan. Belum diketahui pasti penyebab bocornya pipa gas tersebut.
"Namun kami mendapat info dari pihak PGN Bojonegara bahwa jalur pipa tersebut milik perusahaan PT China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) dan kmungkinan pihak CNOOC sudah mengetahui ada kebocoran dan sudah menutup valve," terangnya
Tiga Kapal
Menurut Kant, pihaknya telah berkoordinasi dengan perusahaan PT. CNOOC untuk segera memperbaiki pipa. PT CNOOC telah mengerahkan 3 unit kapal dari Pabelokan Kepulauan Seribu ke lokasi, yaitu kapal SV Swiber Venturer, SV Patra Marine dan CB NMS Acelerite.
Perkembangan hingga siang tadi, lanjut Kant Dicky, UPP Bojonegara telah menerima info dari KNP Trisula yang berada di lokasi bahwa semburan air laut sudah menurun baik volume dan ketinggiannya.
Kant mengatakan bahwa dalam memastikan keselamatan pelayaran di wilayah tersebut, VTS Merak terus memantau pergerakan kapal-kapal di wilayah sekitar kebocoran tersebut.
"Menurut laporan yang kami terima dari KNP. Trisula bahwa semburan air laut sudah menurun baik volume maupun ketinggiannya dan dinyatakan sudah tidak terlihat lagi adanya semburan air laut ke permukaan," tambahnya. (ren)