Diprotes FPI, Unta KBS Ganti Nama Jadi Sarinah
- VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Manajemen Kebun Binatang Surabaya atau KBS mengganti nama seekor unta anakan, dari Aminah menjadi Sarinah. Nama unta berkulit keputih-putihan itu diganti setelah pihak Front Pembela Islam atau FPI Jawa Timur menyampaikan protes.
Protes itu disampaikan FPI langsung ke manajemen KBS dua pekan lalu. FPI protes karena pihak pengelola memberi nama unta dengan Aminah. Padahal, menurut mereka, nama tersebut identik dengan ibunda Rasulullah Muhammad SAW, Siti Aminah.
"Sementara Aminah adalah ibunda dari Baginda Rasulullah Muhammad SAW, wanita mulia, wanita agung yang dititipkan Rasulullah di dalam rahimnya. Wanita yang kita hormati, kita muliakan, kita jaga oleh bukan hanya FPI, tapi seluruh umat Islam," kata Ketua FPI Jawa Timur, Haidar Al Hamid, di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 9 Juli 2018.
Setelah mengetahui kabar itu, kata Haidar, pihak FPI lalu mendatangi kantor KBS untuk klarifikasi. "Mereka kemudian mengakui khilaf dan meminta maaf, dan mengganti nama (bayi unta) dari Aminah jadi Sarinah," katanya.
FPI, lanjut Haidar, memaafkan pihak KBS dan tidak mempermasalahkan itu lagi, dengan catatan tidak diulangi lagi. "Mudah-mudahan tidak terjadi lagi, baik di KBS maupun tempat-tempat lain, sehingga dapat menyakiti umat Islam, melecehkan Allah, Rasul, Islam, dan syariat daripada Alquran," ujarnya.
Juru bicara PDTS KBS, Winny Hustiani, membenarkan soal protes pihak FPI terkait penamaan bayi unta koleksi KBS. Manajemen mengaku khilaf dan salah ucap. "(Sekarang bayi unta itu) namanya Sarinah. Sudah saling maaf-memaafkan. Kita juga terima kasih telah diingatkan, namanya juga manusia pasti ada khilaf," katanya saat dihubungi VIVA.
Untuk diketahui, selain unta, KBS juga memiliki 11 bayi komodo yang lahir pada Februari, dan dua bayi kuda nil. Bayi yang termuda dua kuda nil besar yang lahir pada 3 Juni lalu. "Yang spesial untuk unta yang baru lahir ini bulunya putih. Itu langka," kata Direktur Utama KBS, Khairul Anwar, di KBS Jalan Setail Surabaya, Jawa Timur, Minggu sore, 10 Juni 2018. (ren)