Menteri ESDM: Gunung Agung Tak Akan Erupsi Besar
- VIVA/Bobby Andalan
VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menegaskan, radius bahaya Gunung Agung tetap pada zona empat kilometer dari puncak Gunung. Tak ada perluasan zona dan rencana kenaikan status.
Jonan tak tahu sampai kapann krisis Gunung Agung akan berlangsung. Namun, berdasarkan analisis Pusat Vukanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), utamanya ditinjau dari aspek letusan dan deformasi, Jonan memprediksi tak akan terjadi letusan besar.
"Kalau dari analisis kami, deformasinya sangat kecil, sehingga tak mungkin terjadi letusan yang akan terjadi di luar radius empat kilometer," kata Jonan di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis, 5 Juli 2018.
Ia tak menampik beberapa hari lalu terjadi letusan yang cukup panjang dan melontarkan lava pijar. Namun hal itu sifatnya terbatas dan tidak menimbulkan melelehnya lava panas yang mengalir ke mana-mana.
"Laporan terakhir foto satelit di dalam kawah lavanya cair sekali. Kalau cair itu tidak berbahaya. Kalau mengental lalu ada tekanan dari bawah, itu bisa berbahaya sekali," ujarnya menjelaskan.
Jonan tak menampik aktivitas Gunung Agung masih tinggi. Erupsi masih akan tejadi dalam beberapa waktu ke depan. "Akan ada erupsi terus menerus, tapi kecil-kecil," ujarnya.
Ia mengimbau kepada warga yang mengungsi agar kembali ke rumah, sepanjang rumahnya berada di luar zona bahaya Gunung Agung. "Kami mengimbau masyarakat kembali ke radius yang tak sampai empat kilometer. Memang terdengar suara gemuruh dan sebagainya, sebenarnya tidak ada apa-apa," katanya menambahkan.
"Kita akan jelaskan potensi dan bahayanya apa saja. Sejauh ini sudah dijelaskan. Saya minta lebih diperbanyak. Dasarnya kan lebih banyak kekhawatiran, bukan ketakutan. Kita akan jelaskan potensinya apa saja agar bisa difahami." (mus)