Erupsi Gunung Agung, Ribuan Penumpang Gagal Terbang dari Yogya

Gunung Agung Meletus Kembali
Sumber :
  • ANTARA Foto/Nyoman Budiana

VIVA – Setidaknya 1.736 penumpang dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta tujuan Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, gagal terbang karena bandara yang sempat ditutup akibat erupsi Gunung Agung, Bali.

"Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar ini mengacu NOTAM A2551/18 tanggal 29 Juni 2018 mulai pukul 03.00 Wita sampai 19.00 Wita due to volcanic ash," kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Liza Anindya, Jumat 29 Juni 2018.

Liza menyebutkan, penerbangan di Yogyakarta yang dibatalkan itu antara lain Garuda dari Denpasar dua penerbangan dengan jumlah penumpang 301 orang dan dua penerbangan dari Yogyakarta tujuan Denpasar dua penerbangan dengan 244 penumpang.

Air Asia, dua penerbangan dari Denpasar dengan 380 penumpang dan dari Yogyakarta tujuan Denpasar dua penerbangan dengan 380 penumpang. Sementara itu, Lion Air satu penerbangan dari Yogyakarta dengan 215 penumpang, dan satu penerbangam dari Denpasar dengan 46 penumpang.

"Nam Air juga dua penerbangan, satu dari Yogyakarta dengan 120 penumpang dan dari Denpasar dengan 90 penumpang," katanya.

Adapun pilihan kompensasi yang diberikan airline kepada calon penumpangnya berupa refund ataupun reschedule.

Dampak erupsi Gunung Agung di Bali, sejumlah penerbangan dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang ke Bali juga dibatalkan. Salah satu yang menunda penerbangan adalah Wings Air dengan total 69 penumpang.

Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang, Dian Purnamasari mengungkapkan, Wings Air menunda rute penerbangan untuk Semarang-Denapasar pagi ini. Penundaan penerbangan itu dilaporkan oleh pihak Wings untuk jadwal penerbangan pukul 06.00 WIB.

"Pesawat Wings bernomor lambung IW 1802 memilih menunda penerbangannya untuk jadwal keberangkatan pukul 06.00 tadi," kata Dian, Jumat, 29 Juni 2018.

Sebagai gantinya, 69 penumpang Wings Air yang sudah siap terbang dari Semarang ke Bali dipersilakan me-refund tiketnya. Wings Air akan menerima refund sesuai harga tiket rute Semarang-Denpasar.

"Sudah ada 69 penumpang rute Semarang-Denpasar yang mengembalikam tiketnya ke loket Wings Air," katanya.

Ia menyebut, refund tiket pagi hingga siang ini telah berjalan lancar. Ia menyebutkan jika penerbangan Wings Air berlaku sampai pukul 19.00 Wita.

Namun, perkembangan terakhir, dikutip dari Twitter Angkasa Pura I @AP_Airports, Jumat 29 Juni 2018, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali kembali dibuka pada pukul 14.30 Wita.

Baca: Bandara Ngurah Rai Bali Kembali Dibuka

Jauhi Radius 4 KM

Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Rudy Suhendar mengatakan, saat ini status Gunung Agung masih berada pada level III atau Siaga.

"Pada level ini, erupsi dapat terjadi kapan saja," ujar Rudy Suhendar di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Juni 2018.

Karena itu, Rudy mengimbau masyarakat sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung, wisatawan, agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian serta tidak melakukan aktivitas di zona perkiraan bahaya di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.

Kemudian, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

"Wisatawan maupun masyarakat di sekitar Gunung Agung agar senantiasa menyiapkan masker pelindung untuk mengindari potensi ancaman bahaya abu vulkanik bagi kesehatan," ujarnya.

Ia juga tetap mengimbau kepada semua elemen masyarakat agar tetap tenang, namun tetap menjaga kesiapsiagaan karena aktivitas Gunung Agung belum kembali normal.

Saat ini, dari pusat vulkanologi mitigasi bencana dan geologi atau PVMBG melalui pos pengamatan Gunung Agung telah dan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait mitigasi bencana Gunung Agung.

Informasi aktivitas Gunung Agung senantiasa diperbarui setiap 6 jam dan jika masyarakat membutuhkan informasi lebih spesifik, dapat menghubungi pos pengamatan gunung api Agung yang berada di Rendang maupun di Batulompeh.