Tim Sudirman Said Sempat Ditodong Pistol Jelang Pencoblosan

Sudirman Said (Tengah).
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVA.co.id

VIVA – Calon Gubernur Sudirman Said mengungkap peristiwa mengejutkan sebelum pencoblosan Pilgub Jawa Tengah, 27 Juni 2018. Pasangan Ida Fauziyah itu mencerikan peristiwa penodongan yang dialami timnya saat membawa uang saksi.

Sudirman menyebutkan bahwa peristiwa penodongan itu menimpa seorang sopirnya saat perjalanan Jakarta-Semarang pada Kamis, 21 Juni 2018 lalu. Saat itu sang sopir, yang tak disebut namanya oleh Sudirman sedang perjalanan membawa uang konsumsi saksi untuk Pilgub Jawa Tengah.

"Rekan kami yang mengantar dana konsumsi saksi dicegat, ditodong pistol saat dalam perjalanan di salah satu titik tol Jakarta menuju Semarang," terang Sudirman di Hotel Grasia Semarang, Kamis, 28 Juni 2018. 

Menurut laporan yang diterima dari sang sopir yang juga tim pemenangannya itu, penodongan tersebut dilakukan oleh sekelompok orang dengan lima mobil. Saat itu, sopir tersebut langsung dibawa ke sebuah kantor oleh kelompok tersebut. 

Sekelompok orang itu Sudirman mengisahkan, juga diketahui berada di bawah kondisi mabuk dengan bau alkohol. Tanpa menyebutkan tepat lokasinya, kelompok orang tersebut marah-marah kepada sang sopir dan menuding bahwa tim Sudirman-Ida sebagai pengguna narkoba dan bandar. 

"Tim kami yang membawa uang ini dituduh adalah bandar narkoba. Dan uang yang sudah diketahui orang hasil menggadaikan rumah saya itu dibilang adalah hasil transaksi (narkoba)," katanya.

Cagub nomor urut 2 itu melanjutkan jika korban sempat hilang kontak hingga pukul 00.00 WIB dini hari. Laporan itu didapat dari istei korban. Tim Sudirman yang lain lantas mencari tahu keberadaan sopir tersebut. Baru sang sopir bisa diketemukan esok harinya, Jumat, 22 Juni 2018.

Sudirman pun menyebut jika uang konsumsi saksi yang tak disebut jumlahnya itu akhirnya juga selamat.  "Baru diketahui lokasinya pukul 07.00 pagi. Lalu kita cari pakai jaringan yang ada, bantuan dari berbagai pihak, akhirnya rekan kami diketemukan, " katanya.

Ia pun enggan berspekulasi siapa dalang di balik peristiwa penodongan yang nyaris merenggut nyawa timnya tersebut. Namun, kisah itu menjadi catatan penting yang bisa dibilang terstruktur, sistematis dan masif.

"Ada pihak yang ingin menciderai demokrasi di Jawa Tengah dan Indonesia. Ada pihak yang berusaha membuat kami tidak menang Pilkada, " ujarnya. 

Juru Bicara Tim Pemenangan Sudirman-Ida Sriyanto Saputro menuding, adanya pihak-pihak yang tak suka jagoannya memenangi Pilgub Jateng 2018. Terlebih saat ini paslon yang diusung koalisi Geindra, PKS, PAN dan PKB itu secara mengejutkan bisa meraih suara hingga 40 persen lebih. 

"Kami akan cari tahu apakah ini terstruktur atau bagaimana. Dan tugas kami sekarang ini adalah mengamankan formulir C1, kami mencium pihak-pihak yang tak senang, " katanya.