Euforia Kotak Kosong, Penjabat Gubernur Tegur Wali Kota Makassar

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Sumarsono memeriksa kotak suara
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Muhammad Yasir (Makassar)

VIVA – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Sumarsono mengemukakan, pihaknya telah menegur secara langsung Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. Sebab, Danny, sapaan Ramdhan, dianggap melakukan euforia kemenangan kotak kosong secara berlebihan. 

Menurut Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri itu, tidak selayaknya seorang wali kota melakukan euforia atas kemenangan kotak kosong di pilkada. Sebab, seorang wali kota seharusnya mengayomi seluruh rakyatnya. 

"Posisi sebagai Wali Kota Makassar, harusnya menjadi pengayom bagi seluruh warga Kota Makassar, dan kami sebagai dirjen dan gubernur berkewajiban memberikan pembinaan kepada setiap kepala daerah," kata Soni, sapaan Sumarsono, dalam keterangan persnya di Press Room kantor Gubernur Sulsel, Kamis 28 Juni 2018.

Soni sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh Wali Kota Makassar tersebut. Meski Danny sempat maju sebagai kandidat, menurut mantan Pj Gubernur DKI itu, tetap tak pantas jika pejabat negara bereuforia berlebihan terkait dengan Pilkada. 

"Saya sudah menegur Pak Danny dan dia sudah mengakui kesalahannya. Saya rasa, beliau wali kota penurut, dia tidak ngeyel kalau ditegur. Seandainya dia ngeyel, baru kami akan berikan teguran keras melalui tertulis," ujar Soni. 

Soni mengungkapkan, sepanjang tahapan Pilkada Serentak 2018, Danny Pomanto merupakan wali kota yang paling sering ditegur, karena kesalahan yang ia lakukan. Meski begitu, ia mengapresiasi Danny yang bersikap profesional setelah ditegur, sadar akan kesalahan yang dilakukan.

"Pak Danny sudah menyadari kesalahannya dan tidak akan melakukan kembali, dan saya harapkan semua pendukung kotak kosong tidak melakukan euforia berlebihan serahkan kepada KPU untuk mengumumkan pemenang resminya," ujarnya.

Diketahui, sejumlah lembaga hitung cepat memang mengunggulkan kotak kosong di Pilkada Kota Makassar.