Rusmadi Tengarai Ada Tsunami Politik di Pilgub Kaltim

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur, Rusmadi-Safaruddin, dalam konferensi pers di posko tim pemenangan di Kota Samarinda pada Rabu, 27 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA/Robbi Syai'an

VIVA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur, Rusmadi-Safaruddin, menanggapi negatif hasil hitung cepat atau quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Hitung cepat LSI mengunggulkan Isran Noor-Hadi Mulyadi dengan 31,98 persen suara, sementara Rusmadi-Safaruddin 23,66 persen. Di posisi ketiga ditempati Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat dengan 22,94 persen suara dan Andi Sofyan Hasdam-Nursirwan Ismail 21,41 persen.

"Ini masih berproses. Kita tunggu tahapan resmi dari KPU. Itu yang kita pedomani," kata Rusmadi dalam konferensi pers di posko tim pemenangan di Kota Samarinda pada Rabu, 27 Juni 2018.

Rusmadi menyampaikan keoptimisannya memenangkan Pilgub Kalimantan Timur. Hal itu berdasarkan hasil survei beberapa lembaga yang menyebutkan bahwa elektabilitas Rusmadi-Safaruddin tertinggi pada beberapa pekan sebelum pencoblosan.

Dia mengingatkan tingkat keterpilihan berdasarkan hasil survei itu sebagai pedoman hasil pemungutan suara pada 27 Juni. "Jika tidak ada tsunami politik, tidak mungkin ada perubahan signifikan," katanya.

Kendati demikian, ia tidak mau menuding salah satu pasangan calon tertentu kalau ternyata berbeda dengan hasil penghitungan resmi KPU pada 9 Juli 2018.

"Jika dalam hitungan seminggu, terjadi lonjakan luar biasa, mungkin saja faktornya ada tsunami politik. Pokoknya kita berpegangan pada KPU sebagai pedoman," katanya.