Doa Bersama Keluarga, Bima Arya Serahkan Hasil pada Allah SWT
- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Pasangan nomor tiga di Pilkada Bogor, Bima Arya Sugiarto-Dedie Rachim mendatangi TPS 19 Komplek Baranangsiang Indah, Katulampa, Bogor Timur. Kepada wartawan, Bima mengatakan, hari ini seluruh keluarga besarnya telah berikhtiar dan memanjatkan doa.
"Akhirnya, kita tiba di ujung proses, setelah empat bulan beriktiar secara maksimal melakukan kampanye kreatif, kampanye yang santun, kampanye yang mengabungkan tradisional dan milenial. Kampanye yang berusaha menyuguhkan satu model yang inspiratif. Kampanye yang menghindarkan kampanye hitam dan kampanye negatif. Hari ini, kami sampai di ujung bersama kang Dedie menunaikan hak konstitusi kami sebagai warga negara yang baik menentukan pilihannya," kata Bima kepada VIVA, Rabu 27 Juni 2018.
Bima juga mengatakan, ia telah melakukan yang terbaik, dan untuk hasilnya, dia menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
"We did it best, Insya Allah, now let God do the rest. Kita sudah melakukan yang terbaik, sekarang semuanya kami serahkan kepada Allah SWT. Insya Allah, saya bersama kang Dedi semuanya siap menerima takdir Allah. Apapun yang nanti ditentukan oleh Allah, sudah akan kita ketahui sore ini. Kita yakin pasti itu yang terbaik. Insya Allah, saya tidak pernah pesimis semua berjuang maksimal," ujar Bima.
Calon petahana ini pun mengatakan, hal yang akan dilakukan jika terpilih atau tidak terpilih. Kata Bima, keputusan tidak akan membuatnya berhenti untuk terus mencintai Kota Bogor dan untuk terus menjadi abdi Bogor. Terlebih, ia adalah warga yang lahir dan besar di Bogor.
"Ladang pengabdian bisa di mana pun juga, saya besar, dan lahir di Bogor. Apapun yang terjadi, saya tetap jadi abdi Bogor," kata Bima
Ia menambahkan, selama empat bulan kampanye di Bogor sudah sangat damai, berjalan baik, dan sportif. Karenanya, ia mengajak semua pihak agar bersama menjaga kondusifitas Kota yang dijuluki Kota Hujan ini.
Meski sudah pasti pilihannya berbeda-beda, kata Bima, tetapi seluruh pemilih adalah warga Bogor yang sangat cinta pada kebersamaan di kota Bogor.
"Walapun ada riak-riak itu adalah dinamika politik, mari kita jaga sama sama. Mari kita jaga jam-jam berikutnya, ini sampai quick count dan nanti hasil rekapitulasi resmi dari KPU. Kita hormati prosesnya. Ada jalur hukum dan saya berharap ritual lima tahun ini tidak mengoyak kebersamaan kita. Tetap bersama dalam keberagaman," kata Bima.
Seperti menjelang Pilkada lima tahun lalu, hari ini Bima Arya juga memulai ritual yang sama sebelum memberikan suaranya. Mulai dari sarapan bersama sanak saudara hingga doa bersama.
"Sama persis seperti lima tahun lalu, sarapan bersama saudara, uwak-uwak saya, mamang-mamang saya, bibi-bibi semua mendokaan. Poinnya, tadi kita sudah dalam fase akhir, semuanya diserahkan pada Allah SWT. Saya juga minta doa dari para senior, sesepuh keluarga kami. Dari mulai awal pencalonan, masa kampanye, sampai tadi malam doa bersama dan hari ini pun langkah bersama diiiringi oleh mereka semuanya," tutur Bima.
Mendampingi Bima, Dedie Rachim mengaku tidak memilih. Sebab, ia masih terdaftar sebagai penduduk DKI jakarta. "Saya KTP masih Jakarta. Insya Allah jika terpilih, saya pindah ke Bogor," akunya.