Napi Teroris di Semarang dan Slawi Bakal Nyoblos Pilkada Jateng
- REUTERS/ Ulises Rodriguez
VIVA – Tujuh orang narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1A Kedungpane, Semarang, Jawa Tengah, dipastikan ikut memberikan hak pilihan pada Pilgub Jateng, Rabu, 27 Juni 2018. Mereka akan mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) dalam Lapas.
Humas Lapas Klas IA Kedungpane, Fajar Sodiq, mengungkapkan, ketujuh narapidana terorisme itu telah masuk 721 daftar pemilih tetap (DPT) di lapasnya.
"Ada tujuh napiter. Mereka juga masuk DPT. Ada baiknya besok kita pantau langsung apakah mereka benar-benar mau nyoblos, atau justru menolak," kata Fajar, Selasa, 26 Juni 2018.
Lapas Kedungpane telah menyediakan tiga TPS untuk memfasilitasi ratusan narapidana, yakni TPS 07, TPS 08 dan TPS 09. Ketiga TPS itu masuk Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan.
"Ada 21 tenaga TPS dari Kelurahan Wates. Di tiap TPS ada lima sampai enam petugas yang melayani proses coblosan," ucapnya.
Dia berharap, pencoblosan Pilgub Jateng di lapas besok berjalan dengan kondusif dan aman. Mereka dibebaskan memilih pemimpinnya untuk lima tahun mendatang.
Sementara itu Kepala Lapas Klas II B Slawi Tegal, Agus Prakosa, menambahkan, terdapat 145 narapidana juga ikut nyoblos dalam Pilgub Jateng besok. Mereka bahkan juga akan mencoblos pemilihan bupati secara bersamaan.
Dari 145 napi, jelas Agus, ada dua napiter yang dipastikan akan nyoblos di bilik suara. Keduanya atas nama Joko Mulyata asal Solo dan Arif Hidayatulloh dari Klaten.
"Kami sudah berkoordinasi dengan KPU dan Dispendukcapil agar para narapidana dapat ikut memakai hak politiknya besok," katanya.