Sidak, Wali Kota Semarang Temukan Fasilitas Tak Layak
VIVA – Ruang laktasi (menyusui) sudah sepatutnya menjadi fasilitas yang aman dan nyaman bagi ibu menyusui yang akan menggunakannya. Namun ternyata, tidak semua ruang laktasi memenuhi standar umum layak digunakan, seperti salah satu ruang laktasi di daerah Gajahmungkur, Semarang.
Mengetahui hal ini, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegur pejabat terkait. "Kalau ruang laktasi (ruang menyusui) ya harus yang bersih, jangan malah seperti gudang", tutur Wali Kota Semarang, Hendi kepada Supono, Lurah Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang. Supono pun hanya terdiam tanpa menjawab keluhan Wali Kota Semarang tersebut. H
Kantor Kelurahan Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang itu sendiri menjadi salah satu tempat yang disidak oleh Hendi pada hari pertama kerja pasca libur Hari Raya Idul Fitri. Dan ruang laktasi menjadi salah satu tempat yang dicek Wali Kota Semarang itu karena dianggap penting sebagai penunjang pelayanan kepada masyarakat.
Adapun tersedianya ruang laktasi di kantor kelurahan tersebut sebagai fasilitas pendukung pelayanan didorong Hendi untuk ada pada setiap kantor pelayanan di Kota Semarang. Upaya tersebut menjadi salah satu program Pemerintah Kota Seamarang dalam melakukan standarisasi pelayanan. Selain ruang laktasi, bagi masyarakat yang akan mengurus keperluan di kantor Kelurahan itu juga terlihat dapat mengambil sendiri minuman gratis yang disediakan dalam sebuah kulkas.
"Mulai tahun lalu kantor-kantor Kelurahan di Kota Semarang kita buat standarisasinya, mulai dari kebersihannya sampai fasilitas-fasilitas penunjang pelayanannya, sehingga kondisi yang seperti ini menjadi catatan penting", jelas Hendi di kantor Kelurahan Sampangan, Kamis (21/6). "Jangan sampai renovasi kantor dengan segala fasilitasnya yang diupayakan menjadi sia-sia karena tidak dijaga dengan baik", tegasnya.
Disamping mengecek kondisi kantor-kantor pelayanan Pemerintah Kota Semarang, di hari pertama masuk kerja usai libur lebaran, dirinya juga mengecek daftar kehadiran pegawai. Dan di Kelurahan Sampangan itu Hendi tidak mendapati adanya pegawai yang tidak masuk kerja di hari pertama pasca libur Lebaran ini.
"Ini kan memang sudah menjadi rutinitas tahunan, setiap setelah libur panjang, pasti dilakukan sidak untuk mengecek kehadiran seluruh pegawai, tapi menurut saya yang terpenting adalah kualitasnya, bukan kuantitasnya", tutur Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan itu. "Jadi percuma juga kalau masuk semua, tapi pelayanannya masih setengah-setengah", pungkasnya.