Iwan Bule Terus Diprotes Jadi Pj Gubernur, Ini Saran Aa Gym
- Adi Suparman
VIVA – KH. Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym angkat bicara soal penolakan beberapa pihak soal keputusan Menteri Dalam Negeri menetapkan mantan Kapolda Jawa Barat Komjen Pol M Iriawan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat 2018.
Aa Gym menilai, penetapan Iriawan menjadi Pj gubernur jangan sampai berlarut dengan perdebatan. Bahkan, lanjut Aa Gym, pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan menjaga netralitas ASN di Pilkada serentak di 16 Kabupaten Kota dan Pilgub Jabar dengan situasi kondusif harus menjadi perhatian di bawah kepemimpinan Iriawan.
Lanjut Aa, masyarakat maupun kelompok yang merasa tidak sepakat dengan penetapan Iriawan, lebih baik mengawasi kinerjanya sampai ditetapkannya gubernur definitif.
"Pilkada seminggu lagi, saya menyimak polemik yang ada di media, kalau Aa menyarankan karena sekarang sudah dilantik mari kita kalau ada yang meragukan mari kita cermati sama-sama sikap beliau," ujar Aa Gym seusai dikunjungi Iriawan di Bandung Jawa Barat, Rabu 20 Juni 2018.
Bahkan, Aa Gym menyarankan kepada seluruh pihak berani mengingatkan Iriawan jika saat melaksanakan tugas Pj gubernur terdapat kekeliruan.
"kalau nanti ada yang didapati kurang berkenan atau bersalah, bantu ingatkan dengan cara yang baik. Tapi kalau ternyata beliau melaksanakan amanah ini seadil-adilnya, harus kita apresiasi," katanya.
Lanjut Aa Gym, kondusifitas tetap harus dijunjung tinggi meski berbeda pendapat dengan pemerintah." kita tidak bisa terus menerus dalam suasana beda pendapat yang panas. Memang amanah itu di dunia sebentar, di akhirat luar biasa beratnya dan saya percaya beliau sebagai senior dalam kiprah di polisi tentu tidak mau Suul Khotimah," katanya.
"Beliau akan jaga amanah ini, tidak mau mengecewakan orang tua, keluarga dan karirnya tidak mau diakhiri dengan sesuatu yang tidak baik," tambahnya.
Seperti diketahui, Iriawan akan menjadi Plt Gubernur hingga dilantiknya Gubernur Jabar baru hasil Pilkada 2018, yang akan berlangsung pada bulan ini. Dia sebelumnya menjabat Sekretaris Utama Lemhanas.
Dia akan menjadi Plt Gubernur sejak Senin 18 Juni 2018, menggantikan Pelaksana Harian (Plh) Iwa Karniwa. Hal tersebut disahkan dalam pelantikan oleh Menteri Dalam Negeri yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) nomor 106/P/2018 tentang Pengesahan pemberhentian dengan Hormat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat masa jabatan 2013-2018, dan pengangkatan Pejabat Gubernur Jawa Barat.