Pemudik dengan Bus Terus Turun hingga Lebaran 2018

Suasana di salah satu terminal bus di Jakarta / Ilustrasi.
Suasana di salah satu terminal bus di Jakarta / Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA – Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, pemudik yang menggunakan angkutan, bus tercatat alami penurunan saat mudik Lebaran 2018.

Dia mengatakan, penurunan tersebut terjadi hingga dua sampai lima persen di banding posisi 2017.

Andri menjelaskan, berdasarkan data yang dia himpun di tiga terminal bus DKI Jakarta, yakni Terminal Pulo Gebang, Kalideres, dan Tanjung Priok, kondisi di tiga terminal tersebut, jumlah penumpang lebih rendah dari total bus yang disediakan.

"Jadi, memang hasil pengecekan di lapangan, seperti kalau di Tanjung Priok itu jumlah penumpangnya menurun, tetapi busnya banyak," ucapnya, saat di temui di Gedung Kementerian Perhubungan, Rabu 13 Juni 2018.

Lebih lanjut, dia mengatakan, meski tahun ini menurun, pada dasarnya tren penggunaan bus untuk mudik Lebaran memang terjadi penurunan setiap tahunnya, hingga mencapai tiga persen sejak 2016.

"Tetapi, kesiapan kita tidak menurun. Tetap, kita standby di angka maksimal di 2.665 bus. Kita siapkan, termasuk bus bantuan reguler dan bantuan pariwisata. Kalau umpamanya, lonjakan penumpang tidak bisa diatasi, tetapi faktanya memang menurun," ungkapnya.

Dia pun menjelaskan, tren penurunan pemudik tersebut karena beberapa hal, di antaranya tingkat kesejahteraan masyarakat yang meningkat, sehingga semakin banyak kendaraan pribadi, hingga banyaknya mudik gratis yang disiapkan pemerintah daerah, BUMN, hingga swasta.

"Karena mudik gratis, kemudian tingkat kesejahteraan meningkat, sehingga masyarakat bisa beli mobil. Kan, dia beli mobil, dia harus pakai mobil. Jadi, tingkat penggunaan pribadi meningkat," paparnya.

Jika ditinjau berdasarkan data Posko Angkutan Lebaran 2018 Kementerian Perhubungan, masyarakat yang mudik menggunakan angkutan bus secara kumulatif hingga H-3 Lebaran, memang menurun dibanding tahun lalu, baik dari sisi kedatangan maupun keberangkatan penumpang, di mana masing-masing sebesar minus 1,90 persen, serta minus 1,85 persen.