MUI Ingatkan Khotbah Idul Fitri Jangan Dipolitisasi
- ANTARA FOTO/Budi
VIVA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH Ma'ruf Amin meminta khotbah salat Idul Fitri jangan dipolitisasi. Ia meminta para khatib menyampaikan pesan damai dan menjaga persatuan.
"Jangan jadikan khotbah Idul Fitri sebagai ajang kampanye politik praktis. Kita jadikan ini untuk memanjatkan doa bagi semuanya," kata Ma'ruf di kantor MUI, Jakarta, Selasa 12 Juni 2018.
Kiai Ma'ruf mengingatkan kembali telah ada kesepakatan Pemilu dan Pilkada damai. Dan, ia berharap, kesepakatan tersebut tetap dipegang oleh semua pihak.
"Kita minta semua pihak menjaga suasana ini. Janganlah kiai ikut manas-manasin. Kiai harus tetap dingin, sehingga mendinginkan masyarakat," tegasnya.
Ia juga menegaskan, bila terjadi konflik dalam Pilkada maupun Pemilu, bukan hanya pemerintah saja yang harus bertanggung jawab, namun semua elemen masyarakat, termasuk para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
"Kita kan yang bangun ini, muncul konflik. Kita semua bertanggung jawab, sehingga harus terkendali. Kita ajak seluruh masyarakat menjaga perdamaian, karena dekat dengan Pilkada. Pilpres, dan Pileg. Perbedaan aspirasi politik jangan jadi penyebab terjadinya permusuhan," paparnya.
Meski mengimbau agar khutbah Idul Fitri tak ada muatan politik, MUI tidak bisa melakukan pengawasan langsung, apalagi memberi sanksi bila ditemukan pelanggaran.
"Yang berhak melakukan pemantauan, penindakan itu Bawaslu dan Kepolisian. Kita mengimbau, mengajak, dan mengingatkan saja," katanya.