Mengintip Keseharian Habib Rizieq di Arab Saudi
- Istimewa
VIVA – Terbentuk atau tidak terbentuknya koalisi keumatan belum jadi jaminan kalau pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab akan segera pulang ke Tanah Air dari Arab Saudi.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) gerakan aksi 212, Slamet Maarif menjelaskan, yang memengaruhi adalah keamanan umat. Selama ia pulang namun umat aman, tentu ia akan pulang, tapi yang ditakutkan adalah, jika ia pulang pemerintah akan bertindak sewenang-wenang pada Rizieq yang berdampak pada kemarahan sehingga akhirnya umat melawan dan berujung jadi korban.
"Karena beliau harus hijrah. Ketika dirinya diancam, maka beliau hijrah. Nah Rasul ketika dihina, beliau di sana. Pas Rasul diancam dibunuh, maka beliau hijrah. Habib berpikir sama. Kalau dirinya merasa tidak aman karena perjuangan umat yang harus bela (dirinya), untuk sementara beliau hijrah, pertimbangannya satu adalah keselamatan umat," ujar dia di kantornya, Selasa 5 Juni 2018.
Slamet mengaku selalu menyampaikan pesan umat yang kangen dengan Rizieq. Rizieq pun membalas pesan itu dengan jawaban lebih kangen dengan umat.
"Sampaikan ke umat kangen saya lebih kangen dengan umat. Lalu bagaimana rencana pulang? Suatu saat beliau pasti akan pulang menunggu waktu tepat pulang ke Tanah Air," ucap Slamet.
Di Mekah sendiri Rizieq disebutnya selalu kedatangan tamu mencapai 100 orang jumlahnya. Dia selalu memberikan dakwah pada mereka yang hadir.
"Selama Ramadan beliau menerima tamu dua shift, bada dzuhur sampai jam 5 sore, yang kedua bada isya sampai sahur, sampai lebih 100 orang. Di sela-sela waktu beliau umrah dan tawaf dengan keluarga beserta anak cucu," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, terkait pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto tidak disengaja sejak awal. Pertemuan di Masjidil haram tanpa ada rencana sama sekali karena mereka pun berangkat dengan travel yang berbeda.
"Kami sebetulnya ada janjian di Kota Jeddah tapi Allah yang pertemukan kami di Masjidil Haram. Kami terlebih dahulu melaksanakan umrah dari Kota Madinah berangkatnya kebetulan saya dengan rombongan Pak Amien Rais. Setelah kita selesai sai, mau balik ke hotel, tiba-tiba ajudan Pak Amien Rais ditelepon sama ajudan Pak Prabowo bahwa Pak Prabowo sedang melaksanakan tawaf juga, akhirnya kita tunggu saja," katanya.
"Pas kita tanya sudah putaran keberapa, putaran ketiga. Kalau gitu kami tunggu saja sudah putaran ketiga. Kita tunggu, nah setelah selesai Pak Prabowo selesai tawaf putaran ke-7, salat sunah bada tawaf kemudian kita ketemu di belakang Masjidil Haram di belakang Kabah," ujarnya menambahkan.
Di sana, Slamet menambahkan mereka saling membicarakan soal kabar dan kemudian doa bersama yang dipimpin Amien Rais. Usai itu, Prabowo bilang bertemu di hotelnya.
"Bada subuh ketemu Prabowo didampingi Ustaz Sambo, saya dengan Pak Amien Rais menentukan jam berapa mereka mau silaturahim ke tempat HRS," ujarnya lagi.