SOTR Tawuran, MUI Sebut Cederai Kesucian Bulan Ramadan
- Twitter @TMCPoldaMetro
VIVA – Majelis Ulama Indonesia sangat menyayangkan kegiatan sahur on the road (SOTR) yang dilakukan anak muda berujung tawuran, di wilayah DKI Jakarta.
"Saya kira sudah keluar dari semangat nilai agama, sahur yang sesungguhnya dimaksudkan untuk meningkatkan amalan ibadah tapi diisi dengan perilaku yang merusak nilai ibadah," kata Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Juni 2018.
Lantaran itu, kata dia, perlu dilakukan penertiban terhadap mereka yang melakukan kegiatan sahur on the road untuk aksi kekerasan dan vandalisme.
"Kami dorong dan mendukung kepolisian untuk tertibkan itu karena sudah mengurangi amalan ibadah di puasa bahkan mengotori mencederai kesucian bulan puasa," katanya.
Untuk itu, Zainut mengimbau, kepada masyarakat khususnya anak-anak muda memanfaatkan sisa Ramadan yang tinggal 10 hari ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Kurangi kegiatan hura-hura lebih bagus kalau ramaikan masjid lakukan iktikaf, dan saya kira lebih punya nilai spiritual yang tinggi, daripada buang waktu di jalanan yang justru banyak mudarat," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pemuda diamankan lantaran terlibat dalam tawuran yang terjadi di beberapa lokasi, di antaranya di Jalan Medan Merdeka Barat. Para pemuda ini melakukan aksi tawuran saat hendak melakukan sahur on the road (SOTR) pada Minggu dinihari, 3 Juni 2018.
Dua pemuda diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam. "Kedua pelaku yakni IA (22) dan MF (20). Bawa tiga celurit. Mereka warga Cilandak dan Radio Dalam," kata Kapolsek Metro Gambir Ajun Komisaris Besar Polilsi Anggun Cahyono.