Gedung DPR Jadi Target Bom, Polisi Perketat Pengamanan
- Bayu Nugraha - VIVA.co.id
VIVA – Terduga teroris yang ditangkap di Universitas Riau (Unri) menargetkan gedung Dewan Perwakilan Rakyat sebagai sasaran bom. Untuk itu, polisi akan memperketat pengamanan sejumlah objek vital.
"Artinya termasuk gedung DPR RI, objek vital lainnya kami perketat. Tapi tidak dalam nuansa ketakutan karena kami yakin ketika seluruh elemen masyarakat membantu polisi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 4 Juni 2018.
Iqbal menjelaskan, ada beberapa skema memperketat pengamanan, mulai dari penambahan jumlah personel dan peningkatan strategi khusus pengamanan.
"Ada penambahan jumlah (personel) di objek vital, ada beberapa peningkatan strategi khusus pengamanan yang tadinya patroli tiga kali, kami lipat gandakan menjadi enam kali," katanya.
Ia juga mendorong setiap objek vital menambah kamera CCTV dan satuan pengamanan swakarsa. "Kami dorong juga beberapa elemen masyarakat terujung RT, RW untuk wake up untuk lebih memberdayakan masyarakat untuk menyambangi masyarakatnya, mengenali semua warganya, terus ronda keliling," ujarnya.
Sebelumnya, polisi menangkap MNZ, eks mahasiswa, di kampus Unri, pada Sabtu, 2 Juni 2018. Polisi juga menemukan bom rakitan di kampus tersebut. Selain MNZ, polisi juga menjadikan dua orang sebagai saksi, yaitu RB alias D (34) dan OS alias K (32). Keduanya merupakan alumni Universitas Riau.
Tersangka diduga memiliki kemampuan membuat bom TATP. Dia juga diduga membagikan cara membuat bom di jaringan grup aplikasi Telegram. Bom itu diduga akan diledakkan di kantor pemerintahan, seperti DPR RI dan DPRD. (mus)