Arus Mudik, 77 Perlintasan Rawan di Pantura Ditutup

Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Otomatis
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – PT Kereta Api Daerah Operasi IV Semarang menutup 77 perlintasan kereta api yang masuk kategori rawan kecelakaan di wilayah pantai utara Jawa Tengah. Penutupan guna menyambut arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri 2018. 

Penutupan pelintasan rawan itu dikerjakan tim gabungan dari PT KAI bersama Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, Balai Pengembangan Tekhnik Perkeretaapian Wilayah Jateng, Dishub Jateng, dan Pemda setempat.

"Ada 77 titik yang akan ditutup demi meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan raya," ujar Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi IV Semarang, Suprapto, pada Minggu, 3 Juni 2018.

Jumlah perlintasan rawan yang ditutup tahun ini turun dari arus mudik dan balik Lebaran tahun 2017, yakni mencapai 133 lokasi. Ia berharap penutupan jalur perlintasan rawan itu mampu menekan angka kecelakaan, khususnya di masa angkutan Lebaran.

Rawan banjir dan longsor

KAI mewaspadai juga 12 titik di wilayahnya yang rawan bencana banjir dan longsor pada masa angkutan Lebaran 2018. 12 titik itu berada di antara jalur Tegal, Semarang, Cepu, dan Gundih. Semua dilalui sungai besar.

PT KAI sudah menyiapkan manajemen krisis untuk antsipasinya, di antaranya menyiapkan alat material untuk siaga atau amus, yakni eksavator, alat pemadatan badan rel jenis PBR atau MTT, menyiagakan fliying gank di titik-titik strategis yang siaga selama 24 jam.

“Pada amus ini sudah diisi material berupa karung, batu potongan rel dan lainnya. Bahkan siap ditarik ke tempat atau titik tadi yang sewaktu-waktu longsor,” ujarnya.

KAI Daerah Operasi IV menerjunkan 574 personel untuk menyambut masa angkutan Lebaran 2018. Ratusan personel itu meliputi 106 petugas KAI organik dan 468 non-organik. Ada pembagian 468 tenaga non-organik KAI, yaitu personel reguler ada 350 orang, dan tenaga keamanan BKO dari TNI/Polri 118 personel.

Untuk 350 tenaga keamanan internal reguler akan terbagi menjadi dua bagian. Mencakup sekuriti stasioner 265 personel dan sekuriti objek vital dan aset 85 personel.

"Mereka ini bertugas memperketat penjagaan di atas gerbong kereta, memantau keamanan di sepanjang jalur kereta serta mengamankan semua aset KAI yang terkait dengan operasional perjalanan kereta," kata Suprapto.