Menhub Bantah Tarif Tiket Bus Melonjak Jelang Lebaran

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membantah kabar yang beredar bahwa harga tiket bus jelang mudik Lebaran telah mengalami pelonjakan yang signifikan.

Menteri telah meninjau langsung kesiapan sarana dan prasarana mudik di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, pada Minggu, 3 Juni 2018. Berdasarkan peninjauan itu, dia memastikan kenaikan harga tiket tidak melebihi 10 persen dari harga normal.

Dia mencontohkan, kini harga tiket dari Jakarta ke Slawi masih di kisaran Rp80 ribu dan yang menuju ke Palembang ada di kisaran Rp340 ribu.

Selain itu, penumpang juga telah makin sadar untuk tidak membeli tiket melalui calo yang terus meningkat keberadaannya menjelang Lebaran. Meski tidak semua melakukan pembelian tiket melalui online sebagaimana yang diimbau pemerintah.

"Nah, saya tadi wawancara, yang kemajuan adalah mereka yakin bahwa pada saat membeli, memang belum semuanya online, mereka tidak lagi dengan calo. Jadi satu kemajuan yang berarti," katanya.

Karenanya, Budi mengimbau agar masyarakat untuk lebih mau menggunakan jalur online untuk melakukan pembelian tiket bus, di samping harganya sesuai dengan yang disediakan oleh pengada jasa angkut Lebaran, keamanan tiketnya juga bisa terjamin.

"Jadi tidak melebihi yang diceritakan orang ada tarif yang berlebihan (untuk tiket busnya). Jadi bagus, bahkan saya pikir ada pemikiran yang beragam harganya," katanya.

Jangan mudik dengan motor

Menteri mengimbau lagi agar masyarakat tidak mudik menggunakan kendaraan bermotor. Soalnya kendaraan umum untuk Lebaran sudah makin baik dari segi pelayanan maupun keamanannya.

Budi mengatakan, untuk layanan mudik Lebaran menggunakan bus saja telah makin baik yang ditandai dengan kian banyak rute perjalanan bus. Dari yang semula hanya mencapai 10 ribu rute, kini mencapai 14 ribu rute dari Jakarta ke Jawa maupun Sumatra.

Di samping itu, layanan bus mudik Lebaran juga telah lebih nyaman, yang dibuktikan dari layanannya yang langsung mengarah lokasi tujuan pemudik, sehingga memudahkan warga tiba di kampung halaman.

"Tadi beberapa penumpang bilang naik bus lebih enak karena point to point, yang dari rumah Tangerang naik dua kali bus ke sini. Sampai Slawi bisa di depan rumah. Jadi memang bus ini kelebihannya point to point. Dari depan rumah sampai depan rumah di lokasinya. Kalau kereta api mungkin lebih tepat waktu, tapi tidak point to point,” ungkapnya.

Pemerintah juga telah menyediakan mudik gratis saat Lebaran bagi pengendara motor. Kuota yang disediakan bagi 15 ribu pemudik dan kini masih tersisa 13 ribu.

"Mudik gratis menggunakan kapal laut masih banyak. Kapal laut itu bisa mudik (orangnya), motornya juga ikut mudik, dapet doorprize motor lagi," ujarnya.

Karena itu, Budi mengimbau agar masyarakat tidak lagi mudik menggunakan sepeda motor dan beralih ke angkutan umum. Sebab mudik menggunakan motor tidak aman. Pada mudik Lebaran tahun 2017, sebanyak 70 persen kecelakaan disebabkan pemudik menggunakan sepeda motor.

"Kalau bisa jangan menggunakan (sepeda) motor, karena menggunakan motor itu bahaya. Kita juga ngeri kadang-kadang naik motor bawa anak, bawa barang. Kita usahakan tahun depan insya Allah kita carikan rental motor di sana. Atau memberikan kesempatan mereka menggunakan motor dari pihak tertentu," katanya.