Puti Soekarno Blusukan Ditemani Bekas Calon Wakil Gus Ipul

Calon wakil gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, blusukan atau bersafari politik di Banyuwangi pada Minggu, 3 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto

VIVA – Calon wakil gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, blusukan atau bersafari politik di Banyuwangi pada Minggu, 3 Juni 2018. Dia ditemani sang bupati Abdullah Azwar Anas dan menemui ribuan pekerja pabrik hingga komunitas perempuan.

Azwar Anas ialah Bupati Banyuwangi yang sempat menjadi calon wakil gubernur untuk Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Dia kemudian mengundurkan diri sebagai calon sebelum pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur pada Januari 2018, lalu posisinya digantikan oleh Puti Guntur Soekarno.

Azwar mengundurkan diri dari pencalonan setelah beredar foto mesum seorang pria yang disebut mirip dengannya bersama seorang wanita.

Dalam kesempatan blusukan di Banyuwangi itu, Puti menyampaikan sejumlah jurus yang akan dia jalankan ketika kelak terpilih menjadi wakil gubernur. Salah satunya adalah fokus memberi solusi terhadap permasalahan perempuan.

”Bahkan nanti kami bikin khusus Musyawarah Perencanaan Pembangunan khusus isu-isu perempuan, melibatkan seluruh elemen mulai Muslimat NU, Aisyiyah, Fatayat NU, PKK, LSM, akademisi, kelompok mahasiswi, dan sebagainya. Aspirasi penguatan perempuan kita susun bersama, untuk disahkan menjadi program provinsi,” ujar Puti.

Empat isu perempuan

Puti mencermati empat isu terkait perempuan, yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga perlindungan dari kekerasan. Dalam hal kesehatan, Puti menyiapkan program Nutrisi Makmur yang menjamin kesehatan ibu hamil hingga tumbuh kembang sang bayi.

”Program tersebut memberi gizi sejak ibu hamil sampai bayinya tumbuh sehat. Kita dampingi agar ibu dan anaknya sehat-kuat, dan kelak menjadi generasi membanggakan. Kita juga kerahkan ribuan dokter dan tenaga kesehatan ke desa-desa agar ibu-ibu dan masyarakat di kampung-kampung mudah mengakses layanan kesehatan,” ujarnya.

Terkait pendidikan, Puti menyebut program pembebasan biaya SMA/SMK. Saat ini, kewenangan pengelolaan SMA/SMK memang ada di pemerintah provinsi. ”Ibu-ibu yang paling merasakan beban biaya pendidikan tersebut, makanya akan kami gratiskan. Uang yang biasanya untuk bayar SPP bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga, juga menambah gizi anak,” katanya.

Aspek ekonomi perempuan juga menjadi prioritas Puti. Kira-kira 54 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim disumbang oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang 90 persen pekerjanya adalah perempuan. Itu menunjukkan peran penting perempuan dalam ekonomi Jatim.

Belum lagi banyaknya kepala keluarga perempuan yang berjuang dengan penuh kemandirian untuk membiayai keluarganya. ”Kepala keluarga perempuan itu kami beri modal untuk berusaha, untuk bangkit dan mandiri. Jadi tetap bisa membiayai keluarganya. Tidak hanya modal, kami fasilitasi pendampingan dan pemasaran produknya,” jelasnya.

”Selain itu, para tenaga kerja wanita (TKW) menjadi prioritas. Kami siapkan skema pemberdayaannya termasuk menyiapkan pembiayaan murah dan mudah untuk menjadi pengusaha,” imbuh Puti. 

Yang tak kalah penting adalah perlindungan terhadap perempuan. ”Tidak boleh lagi kaum perempuan didiskriminasi. Kita juga lindungi dari KDRT melalui sistem pengaduan online yang kami integrasikan dengan para penegak hukum, juga menggandeng kabupaten/kota,” katanya.

Azwar Anas mendukung penuh program Puti. Dia menyebut gagasan Puti tentang Musrenbang khusus perempuan adalah ide inovatif. Kalau ide itu diwujudkan, dia meyakininya bisa menjadi awal solusi dari berbagai upaya menangani masalah perempuan.