Jelang Pilkada, Perang Tagar Ganjar VS Sudirman Makin Seru
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah diramaikan perang tanda pagar atau hashtag #GanjarKalahPrabowoMenang dengan #GanjarTakTakutPakDirman di linimisa Twitter. Selama dua hari belakangan ini, ‘perang’ tersebut makin seru.
Mantan Panglima TNI Jendral (Purn) Moeldoko angkat bicara mengenai keributan perang tagar di Pilkada Jawa Tengah 2018 tersebut. Ia menyarankan, kepada semua pihak tidak menggunakan nama Panglima Besar Jenderal Soedirman dan tidak membawa nama Soedirman untuk kepentingan politik tertentu.
"Saran saya selaku pribadi, nama besar Pak Dirman itu mohon tidak dipakai untuk kepentingan yang praktis pragmatis," ujar Moeldoko di Gedung GP Ansor Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Juni 2018.
Moeldoko menjelaskan, bahwa Jenderal Soedirman merupakan sosok pahlawan, dan pemimpin bangsa yang luar biasa memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Pak Dirman adalah panglima yang berkarakter kuat yang bisa menginspirasi seluruh prajurit dan luar biasa," tuturnya.
Untuk itu, Kepala Staf Kepresidenan kembali mengimbau kepada semua pihak agar tidak menggunakan nama Jenderal Besar Soedirman untuk kepentingan politik praktis.
"Saya harapkan hashtag itu perlu dipertimbangkan lagi menurut saya selaku mantan prajurit," ujarnya menegaskan.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018, makin dekat. Pendukung dua pasangan calon, Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah, mulai memanas lewat perang tagar di Twitter.
Bahkan, dua tagar yakni #GanjarKalahPrabowoMenang dan #GanjarTakTakutPakDirman, sempat menjadi trending topic sejak Rabu malam, 30 Mei 2018 lalu. Tagar yang diisi oleh pendukung kedua kubu, sempat memanas dengan adu opini, serta klaim kemenangan masing-masing.