Kisah Roni Dapat Hidayah dari Allah SWT di Penjara
VIVA – Bulan suci Ramadan dimanfaatkan kaum muslim untuk memperbanyak ibadah. Masjid-masjid penuh dengan kegiatan keagamaan, pengajian makin ramai, kajian agama semakin semarak, sehingga semakin menambah pahala di Bulan Ramadan.
Tidak terkecuali puluhan narapidana Pemasyarakatan (lapas) Klas I Malang, mereka juga ingin mendekatkan diri kepada sang pencipta. Lantunan syahdu ayat-ayat suci setiap hari terdengar di balik jeruji besi.
Mereka menggelar tadarus Alquran di Pondok Pesantren At-Taubah, ponpes yang berada di Lapas itu. Sebanyak 410 narapidana menjadi santri di Ponpes At-Taubah.
Kegiatan mereka di bulan ramadhan lebih banyak bersifat keagaaman, seperti sahur bareng, dilanjutkan dengan shalat subuh, kemudian Salat Duha, pembelajaran fiqih dan tadarus Alquran.
"Tahun ini sebenarnya kita menargetkan ada 1.000 narapidana yang mau bergabung ke ponpes. Tentu ada tahapannya, melalui assessment sampai pendampingan dari psikolog agar mereka mau bergabung ke pesantren," kata Kepala Lapas Lowokwaru, Malang, Farid Junaedi, Jumat, 25 Mei 2018.
Farid mengungkapkan Ponpes At-Taubah diresmikan Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly pada 2017. Selama ini kegiatan keagamaan Ponpes At-Taubah berada dalam bimbingan kiai dan ulama se-Malang.
"Semua kegiatan telah kita komunikasikan dengan kiai se-Malang Raya. Bulan Ramadan ini kan bulan suci yang ditunggu semua muslim. Sehingga semua kegiatan keagamaan menjadi lebih efektif saat Ramadan tiba," ujar Farid.
Jadi Guru Mengaji
Farid mengungkapkan dari 410 santri Ponpes At-Taubah ada beberapa narapidana yang telah menjadi guru mengaji. Beberapa narapidana lainnya telah menyelesaikan hafal Alquran sejak tahun lalu.
Sementara itu, Roni Kurniawan (25 tahun), salah satu narapidana menuturkan, dia baru mengenal Islam setelah mendekam di penjara.
Sebelumnya, napi perkara narkoba ini, mengaku tak pernah mendapatkan hidayah untuk bertobat.
"Sebelumnya tidak begitu mengenal agama Islam. Saya butuh waktu 6 bulan untuk belajar Alquran mulai dari nol. Alhamdulillah saya dapat hidayah dari Allah SWT, dan akhirnya saya putuskan masuk pesantren dan belajar Alquran," kata Roni. (ren)