Menu Takjil di Palembang Mengandung Pengawet Mayat

BPOM musnahkan makanan takjil berformalin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana

VIVA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palembang menemukan sejumlah menu makanan untuk buka puasa atau takjil yang mengandung formalin atau pengawet mayat. Warga Kota Palembang, Sumatera Selatan pun diminta berhati-hati dalam membeli takjil seperti rujak mie dan Tahu, yang ternyata mengandung formalin.

Be"Dari sidak yang kami lakukan selama Ramadan, terdapat makanan yang terbukti mengandung formalin. Tahu dan Mie basah paling banyak ditemukan (mengandung formalin)," kata Kepala BPOM Palembang Dewi Prawitasari, Kamis, 24 Mei 2018.

Dewi, mengungkapkan, dari 12 pasar beduk di Palembang, ada 235 sampel makanan yang diambil. Dari jumlah tersebut, 19 persen panganan untuk berbuka puasa dinyatakan berformalin.

Sementara, untuk rujak mie dan tahu, merupakan menu yang banyak dipilih masyarakat saat berbuka puasa. Karena ini juga menyebabkan ada oknum pedagang nakal, mencampur makanan tersebut dengan formalin.

Menurut Dewi, alasan para pedagang menggunakan formalin karena menginginkan keuntungan berlipat. Selain itu, bahan pengawet ini juga membuat barang dagangan menjadi tidak cepat basi.

"Kita masih cari sumber utama pedagang ini mendapatkannya dari mana. Siapa yang menjual bahan pengawet kepada mereka," ujar Dewi.

BPOM Palembang sebelum Ramadan juga telah melakukan sidak ke seluruh pasar tradisional. Sebagai langkah antisipasi adanya makanan yang mengandung formalin. Dari sidak, BPOM mendapatkan sumber pabrik pembuat tahu di Palembang dan Lubuklinggau.

"Kita dapati 52 ribu potong tahu dan 2 ton mie basah berformalin. Hari ini semuanya dimusnahkan. Untuk pemilik berkasnya dalam waktu dekat akan dilimpahkan ke Kejaksaan untuk sidang," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Palembang Letizia menambahkan, pihaknya juga ikut melakukan pengawasan. Langkah yang akan dilakukan pihaknya dengan memanggil para pengusaha tahu dan mie yang diduga mengandung formalin untuk memberikan teguran.