Jenazah Dita Pengebom Gereja Surabaya Akhirnya Dimakamkan
- ANTARA FOTO/HO/HUMAS PEMKOT-Andy Pinaria
VIVA – Jenazah Dita Oepriarto (46 tahun) dan dua anak laki-lakinya akhirnya dimakamkan di lahan pemakaman milik Dinas Sosial Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis, 24 Mei 2018. Jasad pelaku bom bunuh diri di dua gereja berbeda di Surabaya itu dikubur setelah sebelas hari disimpan di Rumah Sakit Bhayangkara.
Keluarga Dita meledakkan diri dalam rentetan serangan bom bunuh diri di tiga gereja berbeda di Surabaya pada Minggu pagi, 13 Mei 2018. Dita meledakkan diri dengan bom mobil di Gereja Pantekosta Jalan Raya Arjuno.
Sedangkan istrinya, Puji Kuswati (43), mengajak dua putrinya yang masih di bawah umur untuk meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia Jalan Raya Diponegoro. Adapun dua putranya yang remaja meledakkan diri dengan bom pangku di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gubeng.
Enam orang satu keluarga itu beraksi dalam waktu hampir bersamaan, antara pukul 07.00 sampai 08.00 WIB. Semua tewas di lokasi mereka meledakkan diri. Belasan orang dari masyarakat meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka akibat perbuatan Dita sekeluarga.
Jenazah keluarga Dita, juga keluarga pengebom Markas Polrestabes Surabaya, tertahan cukup lama di RS Bhayangkara. Tiga alasan teknis mengemuka, yakni proses identifikasi berlangsung lama, tidak ada keluarga yang mengambil, dan warga menolak jenazah pelaku bom bunuh diri itu dimakamkan di sekitar rumah warga.
Dita dan dua putranya, YF dan FH, adalah jenazah terakhir pelaku bom bunuh diri Surabaya yang dimakamkan. Sejak peristiwa 13 Mei itu, sudah sebelas hari jasad mereka berada di RS Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur. Mereka menyusul sepuluh jenazah terduga lain yang dikubur lebih dulu di Sidoarjo.
"Tadi jam 13.15 (jenazah Dita dan dua anak laki-lakinya) diambil oleh orang yang mengaku sebagai keluarga. Jenazah dimakamkan di Sidoarjo," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera kepada wartawan. (ase)