Merapi Meletus, Semburkan Asap Putih
- Dokumen BPPTKG
VIVA – Lagi-lagi terjadi letusan di kawah puncak Gunung Merapi di wilayah Provinsi Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan informasi yang disiarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, letusan terjadi tercatat terjadi pukul 10.48 WIB, Kamis, 24 Mei 2018.
Letusan berlangsung selama dua menit. Dari Pos Pengamatan Gunungapi Merapi Selo, terpantau tinggi kolom letusan mencapai satu setengah kilometer dari puncak Merapi, mengarah ke barat.
"Terjadi letusan di Merapi jam 10.48 WIB durasi 2 menit, amplitudo maksimal 44 mm, tinggi kolom letusan 1500 m diamati dari PGM Selo," tulis BPPTKG di akun Twitter resminya.
Sementara, menurut Heru, petugas pengamatan Gunung Merapi, hingga saat ini belum diketahui apa jenis letusan yang terjadi itu. Apakah masih letusan freatik atau sudah masuk fase letusan magmatik seperti yang terjadi pada tahun 2010.
"Kita belum bisa menyimpulkan, karena Merapi tidak bisa teramati secara visual, Merapi tertutup kabut," kata Heru saat dihubungi VIVA melalui sambungan telepon.
Hanya saja, kata Heru, kemungkinan letusan itu masih berjenis letusan freatik. Karena, dari pengamatan tidak ada gempa vulkanik yang terjadi sebelum letusan.
"Selain itu, dari pengamatan di beberapa lokasi, asap dari letusan masih berwarna putih, belum berwarna kecokelatan. Karena salah satu ciri letusan magmatik, asap yang dikeluarkan berwarna kecokelatan," katanya.
Sejauh ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih mempertahankan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi di status waspada.
Terkait letusan yang terjadi belum lama ini, BPPTKG mengimbau masyarakat sekitar Gunung Merapi untuk mempersiapkan alat pelindung diri dari abu vulkanik.
"Bagi warga Merapi yg bermukim di wilayah barat Gunung Merapi dianjurkan utk mempersiapkan alat pelindung diri dari abu vulkanik (kacamata,topi,masket,dan jaket)," tulis BPPTKG. (ase)