Warga Ahmadiyah Lombok Masih Mengungsi
- Rifki Arsilan/VIVA.co.id.
VIVA – Juru Bicara Jamaat Ahmadiyah Indonesia Yendra Budiana menyatakan, hingga saat ini sejumlah warga Ahmadiyah Lombok Timur masih mengungsi di Kantor Polres Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya, mereka ketakutan akan menjadi sasaran amuk warga, jika mereka kembali ke tanah halamannya.
"Dan kondisinya rumah-rumah mereka sekarang itu sudah rusak berat, dan sudah berulangkali ingin diratakan kaum intoleran itu," kata Yendra Budiana di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta Pusat, Senin 21 Mei 2018.
Ia menambahkan, jumlah warga Ahmadiyah yang saat ini masih bertahan di Polres Lombok Timur sekitar 24 orang. Mereka terdiri dari 12 orang dewasa, yaitu 8 orang perempuan, termasuk satu orang hamil dan satu orang lansia. Dan 12 orang anak-anak.
"Anak-anak terdiri empat orang balita dan delapan orang masih sekolah antara SD sampai SMP," ujarnya.
Lebih jauh ia jelaskan, sejumlah anak-anak yang saat ini bertahan di Polres Lombok Timur itu kini tidak dapat mengikuti ujian sekolahnya. Hal itu disebabkan semua pakaian sekolah dan buku pelajarannya habis dilalap si-jago merah
Lebih jauh lagi Yendra menyesalkan, lambatnya aparat Kepolisian dalam menindak tegas para pelaku kekerasan terhadap warga Ahmadiyah di Lombok Timur itu. Menurutnya pihaknya sudah melaporkan secara resmi insiden penyerangan itu kepada Polres Lombok Timur.
"Sampai dengan saat ini belum ada informasi terkait apa yang akan dilakukan oleh Kepolisian, tindakan apa yang akan dikenakan pada para pelaku. Dan juga tersangkanya siapa," ujarnya.
"Yang kami khawatirkan adalah kondisi anak-anak dan lansia ini. Kondisi rumahnya sekarang itu sudah rusak berat, dan rumah sudah berulang kali ingin diratakan," katanya menambahkan.