Kemenag Rilis 200 Mubalig, Ketua MPR Sebut Blunder Besar
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Ketua MPR Zulkifli Hasan menyebutkan, suasana usai reformasi dipenuhi ketidakpercayaan sosial. Dia lantas menyinggung soal daftar 200 nama penceramah atau mubalig yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama.
Hal itu dikemukakan Zulkifli dalam sambutannya di acara peringatan 20 Tahun Refleksi Reformasi di Wisma Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Mei 2018.
"Kemarin, baru-baru, Menteri Agama mengeluarkan rekomendasi 200 ustaz. Ngawur itu. Blunder besar. Ngawur," kata Zulkifli, diikuti dengan tepuk tangan para peserta.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebutkan, kebijakan tersebut sebagai politik belah bambu. Kebijakan itu disebutnya telah membuat masyarakat saling hujat satu sama lain."Itu politik belah bambu, terhadap ulama, terhadap anak negeri. Politik belah bambu," ujar Zulkifli.
Menurut mantan Menteri Perhutanan ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin harus mengkaji kembali daftar mubalig itu. Dia juga mendesak Lukman untuk meminta maaf.
"Karena itu, Menteri Agama harus minta maaf. Itulah yang menyebabkan social distrust. Antara anak dalam negeri saling curiga," kata Zulkifli.
Peringatan '20 Tahun Refleksi Reformasi' itu dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, mantan Ketua MPR Amien Rais. (asp)