PP Muhammadiyah: Jangan Politisasi Agama demi Kekuasaan

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Sumber :
  • ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan pada tahun politik ini, para politikus harus beretika dan tidak mempolitisasi agama untuk mendapatkan kekuasaan. Ketika isu agama dipolitisasi demi menarik simpati para calon pemilihnya, maka kata dia sama dengan melakukan politisi "sumbu pendek".

"Mumpung ini Ramadan dan juga memasuki tahun politik, mempolitisasi agama dengan cara pendekatan ekstrem dan radikal itu termasuk politisi sumbu pendek," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta, Senin 14 Mei 2018.

Dosen UMY ini menyatakan, politisasi agama jelas membuat rakyat tidak cerdas. Hal tersebut jauh dari akhlak mulia.

"Berpolitiklah secara santun sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Jangan mempolitisir agama untuk kepentingan meraih kekuasaan," tuturnya.

Yunahar Ilyas, ketua PP Muhammadiyah mengatakan, pada tahun politik serta memasuki bulan puasa ini sebaiknya dijadikan momentum memperkuat mental dan kerohanian.

"Mengedepankan politik mulia, santun, damai, dan rukun dengan menjunjung tinggi kebaikan," kata dia.

Politik harus dijauhkan dari perangai yang menebarkan permusuhan, perpecahan, kegaduhan atau segala cara yang merugikan kehidupan bangsa. Perbedaan pilihan politik juga harus tetap mengedepankan toleransi.

"Dukung-mendukung politik dilakukan secara wajar, beretika, dan berkeadaban agar tidak terjebak pada ekstremisme dan radikalisme dalam berpolitik," kata Yunahar Ilyas.