4 Terduga Teroris Ditembak di Cianjur, Mau Serang Polisi
- bbc
Sekitar empat jam sebelum serangan bom di tiga gereja di Surabaya, empat orang terduga teroris ditembak mati oleh polisi di Cianjur, Jawa Barat, ungkap seorang pejabat polisi.
Keempat orang tersebut merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah, pimpinan Aman Abdurrahman, dan diduga akan melakukan serangan terhadap aparat kepolisian, kata juru bicara polisi, Irjen Setyo Wasisto, Minggu (13/05).
Mengendarai kendaraan roda empat, empat orang itu hendak menuju Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, tetapi dihadang oleh aparat kepolisian di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (13/05) dini hari, demikian keterangan polisi.
"Namun saat mau diberhentikan (di Cianjur), empat orang itu mencoba melawan dengan mengacungkan senjata api, sehingga aparat polisi menembaknya," kata Setyo Wasisto.
"Mereka menembak mobil aparat, jadi kita tidak mau didahului, kita kemudian mendahuluinya," tambahnya. Keempat orang itu kemudian tewas dalam baku tembak.
`Sel tidur yang dihidupkan`
Identitas empat orang tersebut, BBN (kelahiran 1997), DCM (1995), AR (1985) dan HS (1994). Masing-masing berasal dari Jakarta, Kebumen, Pekalongan dan Lampung Utara.
"Empat orang ini akan melakukan serangan terhadap aparat polisi, kantor polisi di Jabodetabek dan Bandung. Mereka juga akan ke Mako Brimob di Depok," ungkap Setyo.
"Dengan cara menggunakan senjata api, panah yang ujungnya ada bomnya. Jadi kalau ditembakkan bisa meledak," paparnya lebih lanjut.
Temuan kepolisian menyebutkan empat terduga teroris ini merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah di wilayah Jabodetabek yang dipimpin K dan DS - keduanya kini mendekam di LP Nusakambangan.
"Mereka juga merupakan sel-sel tidur yang kini dihidupkan lagi," kata Irjen Setyo Wasisto.
Dua perempuan ditangkap
Selain menembak mati empat terduga teroris, aparat kepolisian melakukan pengejaran terhadap terduga teroris berinisial G di Sukabumi dan satu orang lagi M di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Sementara itu, dua orang perempuan ditangkap di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, karena diduga akan melakukan aksi penusukan terhadap anggota Brimob, menurut polisi.
Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen M Iqbal membenarkan perihal penangkapan dua perempuan berinisial DSM dan SNA.
"Benar, kedua orang yang dicurigai tersebut sedang diamankan untuk pendalaman selanjutnya," kata Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol M Iqbal, Sabtu (12/5).