Ledakan Bom Surabaya Bakar Tubuh Ibu Hamil Muda
- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – Seorang ibu yang sedang hamil empat bulan turut menjadi korban tragedi ledakan bom di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Ibu hamil itu diketahui berinisial I (25 tahun) warga asal Sidoarjo, Jawa Timur. Ironisnya, I bukan jemaat gereja atau juga petugas kepolisian.
Dia terkena ledakan bom yang diledakkan terduga teroris saat melintas dengan sepeda motor di jalanan dekat Gereja Kristen Indonesia di jalan Diponegoro, Surabaya.
I merupakan karyawan Rumah Sakit RS William Booth Surabaya, saat terduga teroris meledakkan bom, I sedang dalam perjalanan pulang dari tempat dia bekerja.
"Dia naik motor habis shif malam, begitu lewat di depannya (GKI) langsung kena ledakan," kata Direktur RS. William Booth Surabaya, T.B. Rijanto di ruang IGD, Minggu, 13 Mei 2018.
Rijanto menuturkan, akibat terkena ledakan bom itu, I menderita luka bakar serius.
"Sekitar 23 persen luka bakar, saat ini masih dilakukan penanganan pertama pada kecelakaan, intogasi, dan resuisitasi (pembersihan luka). Kebetulan korbannya ini tengah hamil muda," katanya.
Sementara itu, selain I. RS William Booth juga sempat merawat seorang wanita korban ledakan bom di Gereja Pusat Pantekosta Surabaya, Jalan Arjuno.
Wanita itu berinisial T (55 tahun) warga Kota Surabaya. T merupakan jemaah gereja tersebut.
"Luka bakar yang serius, perkiraan 90 persen luka bakar. Dan saat ini sudah di rujuk ke RSAL," katanya.
Untuk diketahui, hingga saat ini, berdasarkan catatan Polda Jawa Timur, hingga siang ini, ada 11 orang meninggal dunia dan 41 luka-luka dalam tragedi ledakan bom di tiga gereja tersebut.