Ribuan Warga Antar Jenazah Kiai Soleh Qosim ke Pemakaman
VIVA – Ribuan warga dan santri mengantar jenazah Romo KH Soleh Qosim ke pemakaman di Ngelom, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat siang, 11 Mei 2018. Banyak tokoh dan pejabat hadir pada prosesi pemakaman kiai sepuh Nahdlatul Ulama dan pejuang kemerdekaan RI itu.
Kiai Soleh meninggal pada Kamis petang, 10 Mei 2018, saat melaksanakan salat magrib di kediamannya, pada usia 88 tahun. Siang sebelum itu, dia sempat menghadiri kegiatan Jamaah Ahlith Thoriqah Al Mu'tabarah Annahdliyyah di Jombang.
Kendati fisik rapuh, Kiai Soleh memang tak pernah absen menghadiri kegiatan keagamaan, sosial, dan kebangsaan.
Warga, tokoh agama, dan pejabat silih berganti hadir melayat sejak Kamis malam, begitu informasi meninggalnya Kiai Soleh tersiar di grup-grup WhatsApp dan media sosial. Jumat pagi tadi, misalnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin juga melayat ke rumah duka.
Seusai salat Jumat, jenazah Kiai Soleh dibawa dari masjid kompleks pesantren yang diasuhnya, Pesantren Bahauddin Al Ismailiyah ke pemakaman keluarga. Lafdzul jalaalah, laa ilaaha illallaah, menggema dari bibir-bibir pelayat sepanjang prosesi pemakaman berlangsung.
Pengurus Wilayah NU Jatim, menginstruksikan ke seluruh pengurus cabang sampai ranting untuk melaksanakan salat gaib untuk Kiai Soleh. Di Masjid Al Akbar Surabaya, jemaah melaksanakan salat gaib dan doa bersama untuk dihadiahkan kepada lima anggota Polri yang gugur dalam insiden Mako Brimob dan untuk Kiai Soleh.
Kiai Soleh Qosim dikenal istiqamah dan ikhlas dalam mengurus masalah keumatan. Di usia senja dan fisik rapuh, almarhum kerap hadir di acara keagamaan dan sosial, baik di lingkungan NU atau umum. Tongkat kayu adalah penopang dirinya kala beraktivitas. Almarhum menolak, jika hendak dibantu untuk dipapah berjalan.
Kiai Soleh Qosim juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan RI. Setiap kali acara kebangsaan dan TNI di Markas Komando Daerah Militer V Brawijaya, almarhum selalu hadir. Ia ikut berdiri, saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dilaksanakan.
Sekretaris NU Jatim, Akhmad Muzakki mengatakan, Kiai Soleh Qosim adalah sosok yang suka menghormati orang lain tanpa membeda-bedakan kelas dan jabatan. Komitmen keumatannya tinggi melebihi kepentingan pribadinya.
"Kiai Soleh dalam pengalaman saya memiliki keagungan budi. Kuat silaturahimnya ke sesama, bahkan sampai ke luar porvinsi, sekalipun silaturrahim beliau lakukan," kata Muzakki kepada VIVA.