155 Napiter Perusuh Belum Ikut Program Deradikalisasi

Sejumlah senjata api dan senjata tajam ditemukan saat olah TKP Rutan Mako Brimob
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, 155 narapidana kasus terorisme yang membuat kerusuhan di Rutan Mako Brimob sejak Selasa malam itu, belum tersentuh program deradikalisasi.

"Kalau di dalam ini (Rutan Mako Brimob) belum ada (deradikalisasi), di Mako belum ada," ujar Suhardi, di Istana Bogor, Kamis 10 Mei 2018.

Para narapidana tersebut, jelas dia, masih dalam pengawasan oleh pihak Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri. Maka BNPT belum bisa bergerak untuk melakukan deradikalisasi tersebut.

Suhardi menjelaskan, prosesnya adalah pemetaan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan penilaian untuk menentukan napi tersebut berada di cluster apa. Setalah itu, baru para napi itu disebar ke lembaga pemasyarakatan dan di situlah BNPT masuk untuk program deradikalisasi.

Karena 155 narapidana terorisme ada di Mako Brimob tersebut, maka mereka belum tersentuh program deradikalisasi. "BNPT belum sama sekali di sana," kata mantan Kabareskrim Mabes Polri itu.

Seperti diketahui, para napi terorisme ini akhirnya menyerahkan diri setelah lebih kurang 36 jam membuat rusuh di rutan tersebut. Mereka langsung dibawa ke LP Nusakambangan Jawa Tengah.