Meriahnya Hari Kartini di Solo, Ibu-ibu Narik Becak
VIVA – Peringatan Hari Kartini yang diperingati tanggal 21 April berlangsung meriah di Kota Solo. Ibu-ibu dari Komunitas Pejalan Kaki (KPK) Solo menggelar lomba menarik becak dengan berkebaya.
Sebelumnya, puluhan ibu-ibu berkebaya ini sudah berkumpul di Alun-alun Kidul Keraton Solo sejak pukul 07.00 WIB. Sebagai komunitas pejalan kaki, mereka mengawali kegiatannya dengan jalan santai keliling alun-alun sembari membawa foto Ibu RA Kartini.
Setelah selesai mengelilingi alun-alun, mereka bersiap untuk mengikuti adu balap menarik becak. Ada dua becak yang digunakan untuk balapan. Masing-masing becak berisi satu penumpang dan satu penarik.
Dengan mengenakan busana kebaya dan bawahan jarit, para ibu berusaha keras mengayuh pedal becak. Saking semangatnya, ada peserta yang tak mampu mengendalikan becaknya sehingga nyelonong keluar lintasan.
Tak jarang, penonton di pinggir lintasan tertabrak becak yang dikemudikan ibu-ibu berkebaya, saking sulitnya mengatur kemudi. Lomba yang penuh dengan gelak tawa itu menempuh jalur lintasan balap sepanjang 100 meter.
Ketua Panitia Peringatan Hari Kartini 'KPK', Heni Sulistyorini mengatakan, kegiatan lomba menarik becak diselenggarakan untuk memperingati Hari Kartini. Dengan semangat emansipasi, tak hanya laki-laki yang bisa menarik becak, tetapi kaum perempuan juga bisa melakukannya.
"Tujuannya biar kita semua tahu seberat apa sih menarik becak itu. Kalau bapak-bapak bisa, ternyata kita juga bisa menarik becak pada peringatan Hari Kartini ini," kata dia di Alun-alun Kidul Keraton Solo, Sabtu, 21 April 2018.
Bisa Setara
Menurut dia, semangat RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita patut dihargai. Karena perjuangannya itu, kini kalangan kaum perempuan bisa setara dengan kaum laki-laki.
"Manfaatnya perjuangan Ibu Kartini sekarang sudah terlihat. Ada kaum perempuan yang jadi Presiden, kepala daerah, dokter, militer dan lain sebagainya," ucapnya.
Kegiatan lomba tersebut tidak hanya diikuti anggota KPK, namun juga mengajak berbagai komunitas pejalan kaki lainnya dari Solo dan sekitarnya. "Ini ada dari komunitas Kompak, Tautan Hati dan lainnya. Kita memang setiap hari Rabu, Jumat dan Sabtu melakukan kegiatan jalan kaki di alun-alun ini," kata dia.
Sementara itu, salah satu peserta lomba, Ana Rosiana mengaku untuk mengayuh becak tidak ada masalah. Hanya saja yang menjadi masalah saat mengemudikannya karena membutuhkan konsentrasi.
"Kalau urusan menggenjot becak oke, tapi untuk urusan membelokkan setang becak yang jadi masalah," keluhnya. (ren)