Menag Lukman Apresiasi Peluncuran Jam Kesehatan Haji

Jam Kesehatan Haji
Sumber :
  • Dok. Kemenag

VIVA – Rumah Sakit Haji Jakarta meluncurkan jam kesehatan haji sebagai kontribusi bagi calon jemaah haji dan umrah. Peluncuran jam pintar yang diberi nama SHL HI Watch ini dihadiri langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Dalam sambutannya, Menag Lukman mengapresiasi inovasi yang terus dilakukan jajaran Rumah Sakit (RS) Haji Jakarta sebagai bagian dari lima nilai budaya kerja Kementerian Agama.

“Ini bentuk kontribusi bagi calon jemaah haji dan umrah kita, bagaimana medical record jemaah  tercatat baik,” ujar Menag di RS Haji Jakarta, Pondok Gede, Kamis 19 April 2018.

 

Jam pintar ini dapat mengetahui keberadaan atau posisi penggunanya melalui GPS. Selain itu, jam ini dapat mencatat kondisi kesehatan para jemaah haji. Seperti mengetahui detak jantung, dan berguna sebagai alat pembinaan guna meningkatkan daya tahan tubuh jemaah.

Kegunaan jam ini, tentunya juga sebagai cara untuk membantu jemaah mencapai istitha'ah kesehatan mereka. Jam ini dapat memberikan peringatan dini bagi jemaah yang menggunakannya.  

"Bisa diketahui berbagai catatan medis kesehatan jemaah haji atau umrah. Dokter juga dapat dengan mudah mengidentifikasi kesehatan jemaah. Memudahkan yang bersangkutan ketika mau konsultasi atau harus mendapatkan pelayanan kesehatan," kata Menag Lukman.

Direktur Utama Rumah Sakit Haji, Syarief Hasan Lutfie, sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pembuatan jam ini menyampaikan, dibuatnya jam ini tentu untuk menjadikan RS Haji memiliki keunggulan. Terutama untuk menciptakan produk inovasi sebagai program pelayanan terpadu untuk jemaah.

Jam ini juga sudah dipatenkan berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Sementara ini, jam pintar ini hanya bisa dibeli di RS Haji Jakarta. Jam ini dibanderol dengan harga Rp750 ribu dan sudah termasuk pajak.

Selain itu, Menag Lukman meminta RS Haji menyosialisasikan apa yang harus dipersiapkan jemaah haji sebelum keberangkatan. Karena haji menuntut kondisi fisik prima.

"Mudah-mudahan dengan jam kesehatan haji dan sandal kesehatan ini, dapat meningkatkan kualitas kesehatan juga kebugaran jemaah haji kita,” lanjutnya.

Menurut menag, inovasi saat ini memang sangat penting di era yang sangat cepat dan dinamis. Menag juga meyakinkan bahwa RS Haji adalah bagian dari keluarga besar Kemenag.

“RS Haji bergerak dengan inovasi yang baik dan merespons perubahan masyarakat. Inovasi harus menjadi ruh kita untuk merespons perkembangan zaman,” katanya.

Menag bersama Syarif Hasan Lutfie sempat meninjau sejumlah ruangan dan layanan medik di RS Haji Jakarta. Keduanya juga berdialog dan menyapa pasien yang tampak memenuhi ruang tunggu pemeriksaan medis.

Tampak hadir, Sekjen Kemenag Nur Syam, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Staf Ahli Menag Janedri, sejumlah pejabat eselon II Kemenag dan karyawan RS Haji Jakarta.