Korban Tewas Akibat Gempa Banjarnegara Tambah Jadi 3 Orang

Bangunan rusak akibat gempa di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu, 18 April 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto (Semarang)

VIVA – Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 4,4 skala richter di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terus bertambah. Data termutakhir hingga pukul 19.00 WIB, Rabu, 18 April 2018, korban tewas tiga orang.

Ketiganya teridentifikasi bernama Asep (13 tahun), warga Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening; Kasri (100 tahun), warga Dusun Bakalan, Desa Kertosari; dan Sumardi (80 tahun), warga Desa Kertosari.

"Korban terakhir meninggal saat dirawat di RSUD Banjarnegara," kata Kepala BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana kepada VIVA pada Rabu malam.

Selain tiga korban jiwa, jumlah korban dirawat di Puskemas Kalibening sebanyak 19 orang. Pembaruan data jumlah korban itu baru sampai pukul tujuh malam dan dimungkinkan korban dirawat masih bisa bertambah.

"Tim gabungan akan terus meng-update data terbaru. Ini baru Banjarnegara yang melaporkan, sedangkan Pekalongan, data belum masuk," katanya.

Menurut Tri Sugiarto, relawan BPBD Banjarnegara, semua korban meninggal sudah dibawa ke RSUD Banjarnegara. Tim gabungan dan relawan masih mendata jumlah kerusakan akibat gempa yang siang tadi.

Semua relawan yang bertolak ke Banjarnegara sepakat menggunakan jaringan komunikasi frekuensi VHF untuk emergency international, yaitu pada 147.000 MHz simplex (direct).

Namun, menurut Tri, bila sangat mendesak, dapat menggunakan Repeater Garda Rescue Magelang pada frekuensi output 148.760 MHz, Duplex +4555 Hz, Input 153.315 MHz, Tone 100.0.

Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,4 skala richter terjadi sekitar pukul 13.28 WIB. Pusat gempa di darat pada kedalaman empat kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen. Gempa tidak berpotensi tsunami. Lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal.